Laba kuartal I melesat, Diagnos Laboratorium (DGNS) mengandalkan pemeriksaan Covid



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk membukukan pertumbuhan kinerja yang memuaskan. Emiten laboratorium berkode DGNS itu membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih yang signifikan sepanjang tiga bulan pertama tahun 2021. 

Pendapatan DGNS naik lebih dari empat kali lipat atau 462% dibanding kuartal yang sama tahun lalu. DGNS mengantongi pendapatan Rp 87,8 miliar di kuartal pertama 2021 ini. 

Kenaikan pendapatan ini turut mengerek laba bersihnya hingga 1.287,42% year on year (yoy) menjadi Rp 21,7 miliar pada kuartal pertama 2021. Pada periode yang sama tahun lalu, DGNS mengantongi laba Rp 1,5 miliar. 


Kinerja yang tumbuh signifikan itu memang sudah diprediksi oleh manajemen DGNS sebelumnya. Sebab, mobilitas masyarakat meningkat di tengah libur Natal dan tahun baru pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021 yang lalu. 

Baca Juga: Diagnos Lab luncurkan circle DNA pasien bisa dapat lebih dari 500 data genetik

"Pada saat kuartal pertama 2021, per Januari sampai Maret itu memang masih banyak permintaan untuk melakukan PCR dan swab antigen," ungkap Sekretaris Perusahaan Diagnos Laboratorium Utama Fanfan Riksani kepada Kontan.co.id, Jumat (21/5). 

Dia menambahkan, lini bisnis biomolecular memang menjadi penopang pendapatan. Kontribusi lini bisnis ini mencapai sekitar 81,4% dari total pendapatan perusahaan atau sekitar Rp 71 miliar. Sepanjang kuartal pertama 2021 DGNS telah melakukan 124.906 tes polymerase chain reaction (PCR).

Pertumbuhan kinerja yang signifikan di kuartal pertama 2021 juga dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat yang lebih tinggi untuk melakukan pemeriksaan terkait Covid-19. Hal ini dapat dipahami, mengingat pemerintah baru secara resmi mengumumkan kasus pertama Covid-19 di awal bulan Maret 2020. 

Baca Juga: Laba Diagnos Laboratorium (DGNS) melesat 1.287% pada kuartal I 2021

Ke depannya, pemeriksaan terkait Covid-19 masih akan menjadi penopang pendapatan. Diagnos melihat potensi permintaan yang besar karena hasil pemeriksaan PCR dan swab antigen masih akan menjadi salah satu syarat utama bagi masyarakat untuk melakukan perjalanan atau kegiatan lainnya. 

DGNS pun akan terus memaksimalkan peluang ini, salah satunya dengan menggenjot layanan homecare. Asal tahu saja, layanan ini mampu berkontribusi hingga 5,7% terhadap pendapatan tahun lalu. Fanfan melihat kontribusinya berpotensi meningkat, mengingat permintaan layanan homecare sepanjang kuartal pertama 2021 juga masih positif atau sekitar 4% dari pendapatan. Adapun kebanyakan permintaan datang dari instansi pemerintah. 

Baca Juga: Di tengah pandemi, laba Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) melesat 468% pada 2020

Emiten yang secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 15 Januari 2021 itu berharap jumlah pemeriksaan sepanjang tahun 2021 bisa meningkat hingga 25% dibanding tahun sebelumnya menjadi sekitar 600.000 pemeriksaan. DGNS pun memproyeksikan pendapatannya sepanjang tahun 2021 bisa menyentuh Rp 200 miliar. 

Kendati masih optimistis akan permintaan di tahun 2021, DGNS menyadari pertumbuhannya tidak akan sesignifikan tahun lalu. Sebab, permintaan tes terkait kasus Covid-19 telah mencapai puncaknya di kuartal II dan kuartal III tahun 2020. Di sisi lain, saat ini mulai hadir alat-alat pemeriksaan terkait Covid-19 yang lebih murah seperti GeNose.

Baca Juga: Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) ekspansi cabang laboratorium ke sejumlah wilayah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati