Laba Kuartal Ketiga Vale Turun 15% Karena Penurunan Harga Bijih Besi



KONTAN.CO.ID - RIO DE JANEIRO. Perusahaan tambang asal Brasil, Vale, salah satu produsen bijih besi terbesar di dunia melaporkan penurunan laba bersih di kuartal III tahun ini sebesar 15% secara tahunan. Penurunan laba Vale terpukul harga bahan pembuat baja yang lebih rendah runtuhnya bendungan Mariana.

Hingga akhir September 2024, Vale membukukan laba bersih sebesar US$ 2,41 miliar, jauh di atas perkiraan analis disurvei oleh LSEG yang memperkirakan laba Vale di US$ 1,65 miliar.

Vale melaporkan penurunan pendapatan bersih sebesar 10% secara tahunan menjadi US$ 9,55 miliar, hampir sejalan dengan proyeksi analis sebesar US$ 9,44 miliar.


Baca Juga: BBRI dan TLKM Teratas, Cek Saham yang Banyak Dijual Asing Kemarin, Kamis (24/10)

Perusahaan telah merilis laporan penjualan dan produksi kuartal ketiganya awal bulan ini, yang menunjukkan produksi bijih besi berada di level tertinggi sejak 2018, tetapi harga bijih besi murni turun 14% dan membebani laba Vale.

Laba inti sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan mencapai US$ 3,62 miliar pada kuartal tersebut, turun 18% dari tahun sebelumnya dan memenuhi estimasi analis sebesar US$ 3,61 miliar.

Vale dalam laporan laba rugi mengatakan telah penyisihan tambahan sebesar US$ 956 juta terkait dengan runtuhnya bendungan yang mematikan di tambang bijih besi milik Samarco, perusahaan patungan antara Vale dan BHP, di dekat kota Mariana, Brasil, pada tahun 2015.

Perusahaan tersebut telah mengantisipasi dampak serupa minggu lalu saat kesepakatan kompensasi final semakin dekat. Vale mengatakan, akan menandatangani kesepakatan tersebut pada hari Jumat setelah bertahun-tahun berunding dengan otoritas Brasil.

Pembahasan terbaru adalah agar ketiga penambang tersebut membayar 170 miliar real (US$ 30 miliar), dengan 100 miliar real dari jumlah tersebut akan dibayarkan selama 20 tahun langsung kepada otoritas publik.

"Manajemen baru Vale mengincar portofolio berkualitas lebih baik dengan lebih banyak fokus pada klien," kata CEO Vae Gustavo Pimenta dalam laporan pendapatan. Pimenta, mantan kepala keuangan Vale, bergabung sebagai CEO awal bulan ini.

Pimenta mengatakan, Vale bermaksud mempercepat upaya untuk menawarkan produk berkualitas tinggi dalam bisnis bijih besi utamanya, sembari menambahkan rencananya mengembangkan unit logam dasarnya, khususnya tembaga.

Dalam pengajuan terpisah pada Kamis malam, Vale juga menaikkan panduan biaya keseluruhannya untuk tembaga untuk tahun ini.

Baca Juga: IHSG Merosot 0,91% ke 7.716, Cek Saham Net Sell Terbesar Asing, Kamis (24/10)

Selanjutnya: Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan dan Harga Mineral Acuan Oktober 2024

Menarik Dibaca: Modena Menjaring Pasar Tangerang dengan Gerai Baru

Editor: Avanty Nurdiana