KONTAN.CO.ID - SEOUL. LG Energy Solution melaporkan kinerja moncer setelah laba kuartalan naik lebih dari dua kali lipat. Alasannya, produsen baterai asal Korea Selatan ini memperhitungkan subsidi dari Undang-Undang Pengurangan Inflasi Amerika Serikat (AS) dan penjualan kendaraan listrik (EV) yang solid di pasar AS dan Eropa. Mengutip Reuters hari ini (25/4), LG Energy Solution melaporkan, laba operasional sebesar 633 miliar won atau setara US$ 472,6 juta untuk periode Januari-Maret. Realisasi ini naik 145% dari laba di periode tahun sebelumnya yakni sebesar 259 miliar won. Itu sejalan dengan perkiraan analis rata-rata sebesar 633 miliar won. Pendapatan LG Energy Solution untuk kuartal I-2023 naik 101% menjadi 8,7 triliun won. Pendapatan untuk penjualan kuartal kedua kemungkinan akan berada pada level yang sama, meskipun ada dampak dari harga logam.
Perusahaan mengatakan pendapatan ke depan dapat dipengaruhi oleh harga logam yang lebih rendah karena telah menandatangani kontrak dengan pelanggan dengan persyaratan "pass-through" untuk mengelola biaya material dengan lebih baik. Baca Juga: Ini Penyebab Proyek Baterai Kendaraan Listrik antara Antam-LG Belum Jelas Saham LG Energy Solution (LGES), diukir dari LG Chem Ltd dalam debut pasar tahun lalu, naik hampir 2% dalam perdagangan pagi, melampaui pasar saham KOSPI yang lebih luas.