KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (
LPKR) mencatatkan kenaikan laba yang tinggi di semester I 2024. Melansir laporan keuangan, LPKR mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 19,88 triliun di semester I 2024. Ini meroket 1.629,68% secara tahunan alias
year on year (YoY) dari Rp 1,14 triliun di periode sama tahun lalu. Kenaikan laba itu terjadi di tengah penurunan tipis pendapatan neto di enam bulan pertama tahun 2024.
LPKR mengantongi pendapatan neto Rp 7,94 triliun di semester I 2024, turun 0,15% YoY dari Rp 7,95 triliun di periode sama tahun lalu. Secara rinci, pendapatan LPKR mayoritas ditopang oleh segmen kesehatan, yaitu sebesar Rp 5,05 triliun. Lalu, segmen real estate development berkontribusi Rp 2,29 triliun dan segmen lifestyle Rp 652,42 miliar.
Baca Juga: Lippo Malls Terapkan Teknologi Solar Panel untuk Penuhi 8,5% Kebutuhan Listrik Beban pokok pendapatan Lippo Karawaci tercatat Rp 4,53 triliun per akhir Juni 2024, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,61 triliun. Alhasil, laba bruto menjadi Rp 3,40 triliun, naik 2,06% YoY. Pada semester I 2024, LPKR memperoleh lonjakan pada pos penghasilan lainnya sebesar Rp 21,14 triliun. Sebelumnya, pos ini hanya sebesar Rp 1,37 triliun pada semester I 2023. Alhasil, laba periode berjalan tercatat Rp 20,09 triliun per 30 Juni 2024, naik 1.341,16% YoY. Laba per saham dasar juga naik ke Rp 280,61 di periode ini, dari sebelumnya Rp 16,22 pada akhir Juni 2023.
Baca Juga: Lippo Cikarang (LPCK) Kantongi Marketing Sales Rp 741 Miliar di Semester I 2024 Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham LPKR berada di level
support Rp 98 per saham dan
resistance Rp 107 per saham. Herditya pun merekomendasikan
sell on strength untuk LPKR. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, secara teknikal, harga LPKR sedang berada di fase koreksi jangka pendek-menengah setelah mengalami
uptrend selama beberapa minggu berturut-turut.
Pergerakan sahamnya berada di level
support Rp 77 per saham dan
resistance Rp 118 per saham. William pun merekomendasikan
buy on weakness dengan target harga sampai akhir tahun di level Rp 140 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati