Laba Mayora Indah (MYOR) Melesat 86,59% Saat Penjualan Hanya Naik 3%, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten barang konsumsi PT Mayora Indah Tbk (MYOR) masih mampu mencatat pertumbuhan kinerja di semester pertama 2023. Produsen Biskuit Roma ini meraup penjualan bersih Rp 14,82 triliun pada enam bulan pertama 2023.

Penjualan bersih MYOR hanya naik 3,13% secara tahunan dari Rp 14,37 triliun di semester pertama tahun lalu. Meski penjualan naik tipis, laba bersih Mayora Indah justru melesat 86,59% menjadi Rp 1,22 triliun dari sebelumnya hanya Rp 653,23 miliar.

Lonjakan laba tetap terjadi meski MYOR mencatat kerugian selisih kurs mata uang asing bersih Rp 226,29 miliar. Di semester pertama 2022, MYOR mencatat keuntungan kurs bersih Rp 130,66 miliar.


Lonjakan laba MYOR terutama disebabkan oleh penurunan beban pokok penjualan yang turun saat pendapatan naik tipis. Berdasarkan  laporan keuangan MYOR yang dirilis Jumat (28/7), Mayora menghabiskan beban pokok penjualan Rp 10,88 triliun di semester pertama tahun ini.

Baca Juga: Perjanjian Black-Sea Grain Initiative Dihentikan, Bagaimana Efeknya ke INDF dan MYOR?

Beban pokok pendapatan MYOR turun 4,48% ketimbang semester pertama tahun lalu Rp 11,39 triliun. Alhasil, margin laba kotor MYOR melonjak jadi 26,58% dari sebelumnya 20,74%.

Penurunan beban pokok terutama tampak pada penurunan bahan baku dan pembungkus dan tenaga kerja langsung.

Sementara dari sisi penjualan, porsi ekspor MYOR membesar saat penjualan domestik turun tipis. Penjualan domestik turun tipis 0,58% menjadi Rp 8,51 triliun.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR) di Tengah Prospek Kinerja Positif

Penjualan ekspor MYOR naik 8,05% menjadi Rp 6,31 triliun. Mayoritas penjualan ekspor Mayora ditujukan untuk pasar Asia. Penjualan ekspor ke Asia saja mencapai Rp 5,92 triliun terhadap total penjualan ekspor. 

Dari sisi segmen penjualan, produk makanan olahan dalam kemasan mencapai Rp 8,62 triliun, berkontribusi 58% terhadap total penjualan. Sisanya Rp 6,20 triliun adalah penjualan minuman olahan dalam kemasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati