KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan laba sebesar Rp 3,19 triliun di tahun 2023. Raihan tersebut naik 64,44% dari tahun 2022 yang sebesar Rp 1,94 triliun.
Jika dirinci, penjualan MYOR untuk lokal sebesar Rp 17,77 triliun per akhir 2023, turun dari tahun 2022 sebesar Rp 17,8 triliun. Penjualan ekspor MYOR sebesar Rp 13,71 triliun di tahun 2023, naik dari Rp 12,89 triliun di tahun 2022. Jumlah tersebut pun dikurangi oleh retur sebesar Rp 8,32 miliar di tahun lalu. Jumlah retur itu turun drastis dari tahun 2022 yang tercatat Rp 26,59 miliar. Baca Juga: Naik 64,44%, Mayora Indah (MYOR) Mencatat Laba Rp 3,19 Triliun di Tahun 2023 Analis Bahana Sekuritas Christine Natasya menilai, kenaikan pendapatan MYOR di tahun 2023 disebabkan kenaikan average selling price (ASP). Di sisi lain, gross profit margin (GPM) MYOR naik ke 26,7% di kuartal IV 2023, dari sebelumnya 24,8% di kuartal IV 2022. Meskipun mengalami peningkatan GPM, perusahaan tidak melakukan pengeluaran ekstra untuk periklanan dan promosi. Akibatnya, advertising expenditure (adex) atau belanja iklan MYOR di kuartal IV 2023 turun 46% secara kuartalan dan 42,4% secara tahunan. Oleh karena itu, operating profit margin (OPM) MYOR meningkat sebesar 440 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 17,5% di kuartal IV 2023. Per tahun 2022, OPM MYOR sebesar 11,5%. “Langkah perusahaan untuk menurunkan adex ini karena lemahnya sentimen konsumen merupakan langkah jangka pendek yang baik untuk mempertahankan profitabilitas,” ujarnya dalam riset yang diterima Kontan, Jumat (1/3).
MYOR Chart by TradingView