Laba McDonald's terus menurun, penjualan kuartal terakhir terburuk



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Tidak perlu dipungkiri lagi bahwa pandemi Covid-19 sudah menyebabkan berbagai masalah di seluruh dunia. Masalah ekonomi adalah yang paling jelas terasa, tak terkecuali McDonald's.

Pada hari Selasa (28/7) kemarin, perusahaan makanan cepat saji McDonald's mengungkapkan saat ini pihaknya akan fokus pada perluasan pasar di tengah ancaman resesi di AS.

Dikutip dari AFP, McDonald's mengalami penurunan laba hingga 68% menjadi US$ 483,8 juta sejak pandemi melanda. Pendapatan McDonald's cukup terbantu oleh model penjualan drive-through yang masih terus berjalan.


"Pandemi menciptakan lingkungan operasional yang tidak terduga. Di banyak pasar di seluruh dunia, terutama AS, kondisi kesehatan masyarakat juga terus memburuk," ungkap Chief Executive McDonald's, Chris Kempczinski, seperti dikutip dari AFP.

Baca Juga: AS gandakan anggaran penilitian vaksin corona, mendekati US$ 1 miliar

Saat ini pendapatan McDonald's turun 30% menjadi US$ 3,8 miliar. Kempczinski juga menjelaskan bahwa performa bisnis di kuartal kedua lalu mungkin jadi yang terburuk.

Angka pendapatan restoran ini turun hampir di semua pasar utama yang ada di dunia. Meskipun demikian, performa McDonald's di AS masih lebih baik dari negara lainnya.

Tanda-tanda penurunan pendapatan McDonald's sudah mulai terlihat sejak awal tahun. Oleh sebab itu perusahaan memilih untuk memangkas anggaran promosinya.

Selama anggaran promosi dipangkas, McDonald's tetap menawarkan promo harga produk sebagai upaya untuk menutupi sedikit kerugian.

Baca Juga: Untuk pengadaan vaksin corona, Fujifilm terima suntikan dana US$ 265 juta dari AS

Kempczinski juga menjelaskan bahwa pendapatan McDonald's sedikit terbantu berkat bantuan fiskal dari pemerintah AS yang diberikan untuk sejumlah unit bisnis agar bisa tetap bertahan di kala pandemi.

Meskipun mengalami masa yang cukup sulit, McDonald's masih tetap yakin bisa terus bertahan berkat banyaknya penggemar setia yang mereka punya.

Belakangan ini angka penjualan juga disebut mulai meningkat berkat penghapusan lockdown dan pembatasan sosial di beberapa negara.

Pihak McDonald's juga mengubah sekitar 50 prosedur operasional di banyak pasar seperti memberlakukan jarak antar pengunjung, wajib masker bagi karyawan, bahkan hanya melayani pesan antar dan take-away.