Laba Medco (MEDC) Turun 11,45% Jadi US$ 72,65 Juta Akibat Kontribusi AMMN Menyusut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Top line dan bottom line PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kompak merosot selama tiga bulan pertama 2024. MEDC meraih laba bersih senilai US$ 72,65 juta di kuartal I-2024, menyusut 11,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Year on Year/YoY).

Sebagai perbandingan, pada kuartal I-2023 MEDC membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 82,05 juta. Untuk gambaran saja, jika dikonversi memakai kurs saat ini Rp 16.260 per dolar Amerika Serikat, keuntungan MEDC hingga Maret 2024 setara dengan Rp 1,18 triliun.

Secara top line, penurunan kinerja MEDC sebenarnya tidak signifikan. Dalam periode tiga bulan awal 2024, MEDC meraup pendapatan US$ 556,40 juta, hanya turun tipis 0,30% dibandingkan US$ 558,09 juta pada kuartal I-2023.


Pendapatan MEDC dalam periode Januari - Maret 2024 didapat dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 544,17 juta atau turun 0,60% (YoY). Kemudian berasal dari pendapatan keuangan senilai US$ 12,22 juta, yang mengalami kenaikan 15,06% (YoY).

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Siapkan Rp 200 Miliar Untuk Buyback 100 Juta Saham

Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya menciut 0,58% (YoY) menjadi US$ 323,75 juta. Hasil ini membuat laba kotor MEDC naik tipis 0,09% (YoY) dari US$ 232,42 juta menjadi US$ 232,64 juta.

Hanya saja, perolehan laba MEDC tergerus, antara lain karena adanya penurunan di beberapa pos. Terutama bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang anjlok 44,92% (YoY) dari US$ 41,76 juta menjadi US$ 23 juta.

Kemudian dari pendapatan lain-lain yang ambles 67,96% (YoY) dari US$ 13,58 juta menjadi US$ 4,35 juta. Hasil ini membuat laba periode berjalan MEDC menyusut 11,54% (YoY) dari US$ 89,15 juta menjadi US$ 78,86 juta per Maret 2024.

Chief Executive Officer Medco Energi Internasional, Roberto Lorato, mengungkapkan bahwa penurunan laba bersih pada kuartal I-2024 terutama disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari PT Amman Mineral Internasional (AMMN). Sebagai informasi, MEDC memiliki kepemilikan sebanyak 20,91% saham pada emiten tembaga dan emas tersebut.

Meskipun produksinya meningkat, tapi kontribusi AMMN kepada MEDC lebih rendah US$ 16 juta dibandingkan kuartal I-2023. Hal ini terutama disebabkan oleh bea ekspor yang lebih tinggi dan pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang lebih tinggi.

Sementara itu, harga realisasi rata-rata minyak mengalami kenaikan menjadi US$ 79 per barel, dibandingkan US$ 76,4 per barel pada kuartal I-2023. Sedangkan harga rata-rata gas sebesar US$ 7 per mmbtu.

Roberto pun mengklaim hasil operasional dan keuangan MEDC pada kaurtal I-2024 terbilang solid.

 
MEDC Chart by TradingView

"Dengan volume produksi minyak yang lebih tinggi dan panduan produksi yang lebih baik, kami berada pada saat yang tepat dimana kondisi harga minyak sedang membaik. Hal tersebut mengindikasikan prospek positif untuk sisa tahun ini," ungkap Roberto dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (1/5).

Pada kuartal I-2024, MEDC memproduksi minyak dan gas sebesar 157 Milion Barrel Oil of Equivalent per Day (Mboepd), stabil dibandingkan dengan kuartal IV-2023. Di atas panduan, namun lebih rendah 7 mboepd dari kuartal I-2023.

Hal itu disebabkan oleh berkurangnya hak partisipasi Corridor setelah perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) baru dan permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura. Namun diimbangi sebagian oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Oman 60 dan Natuna.

MEDC pun telah merevisi panduan produksi minyak dan gas dalam setahun penuh 2024. Meningkat dari 145 mboepd menjadi kisaran 145 mboepd – 150 mboepd. Langkah ini mempertimbangkan produksi minyak dan kondesat yang lebih tinggi, namun masih ada ketidakpastian permintaan gas pipa di Singapura.

Dari sisi belanja modal (capex), MEDC telah menyerap US$ 99 juta yang sebagian besar digunakan untuk pengeboran di Oman, pengembangan baru di Natuna, Corridor, dan proyek Geotermal Ijen. Adapun, total capex MEDC tahun ini mencapai US$ 430 juta, meliputi US$ 350 juta untuk minyak dan gas, serta US$ 80 juta untuk ketenagalistrikan.

Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro menyampaikan bahwa MEDC terus meninjau portofolio dan mencari peluang-peluang baru untuk menciptakan nilai tambah. "Keberhasilan penyelesaian divestasi Vietnam dan akuisisi Oman yang menguntungkan telah menempatkan MedcoEnergi pada posisi yang baik untuk meraih kesuksesan yang berkelanjutan," kata Hilmi.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Umumkan Penyelesaian Divestasi Ophir Vietnam Block 12W B.V

Dari sisi pergerakan saham, MEDC menutup bulan April di level harga Rp 1.350 per saham. Level ini didapat usai MEDC melemah 0,74% pada perdagangan Selasa (30/4). Secara year to date, harga saham MEDC sudah bergerak naik 16,88%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari