Laba Medco melonjak 198% pada semester 1



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berhasil mencatat kenaikan pendapatan dobel digit pada semester I-2017. Kenaikan top line ini diikuti dengan pencapaian laba yang juga meningkat pada periode tersebut.

Dalam laporan keuangan MEDC di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/10), perusahaan melaporkan kenaikan pendapatan per Juni 2017 sebesar 54,32% year-on-year (yoy) menjadi US$ 403,53 juta. Pada periode yang sama tahun lalu pendapatan perseroan tersebut sebesar US$ 261,48 juta.

Kenaikan pendapatan bersumber dari peningkatan penjualan minyak dan gas neto pada enam bulan pertama tahun ini. Hingga 30 Juni 2017, penjualan minyak dan gas mencapai US$ 407,4 juta, melonjak dari periode yang sama tahun lalu sejumlah US$ 257,73 juta.


Penjualan Medco kepada Petro Diamond Singapore Pte Ltd meningkat dari US$ 54,11 juta menjadi US$ 138,55 juta. Namun penjualan kepada PGN, PT Donggi Senoro LNG dan Petroleum Development Oman LLC tercatat menurun. Perusahaan ini juga mendapatkan kontribusi dari penjualan kepada Sembcorp Gas Pte Ltd sebesar US$ 66,35 juta. Padahal periode sebelumnya tidak ada penjualan kepada Sembcorp. 

Peningkatan penjulan Medco juga membuat laba periode berjalan perusahan ini menggembung dari sebelumnya hanya US$ 12,53 juta menjadi US$ 83,31 juta di semester I 2017.

Laba kotor MEDC juga naik sebesar 73,4% yoy menjadi US$ 198,17 juta. Di periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan hanya mencatat laba kotor US$ 114,28 juta.

Dus, perusahaan berhasil membukukan laba sebesar US$ 86,9 juta. Pencapaian laba naik hingga 198,62% dibanding laba tahun sebelumnya sebesar US$ 29,1 juta.

Menurut catatan KONTAN, saat ini Medco tengah mencari pendanaan baru melalui pasar modal dengan HMETD maksimal sebanyak 4,45 miliar saham dengan target dana mencapai US$ 150 juta. Perusaaan ini juga akan menerbitkan waran sebanyak 8,9 juta saham untuk menyertai rencana penerbitan right issue tersebut.

Nantinya dana right issue tersebut akan digunakan untuk membayar utang jatuh tempo dalam waktu setahun. Di antaranya pinjaman bank sebesar US$ 185,02 juta, obligasi rupiah senilai US$ 262,5 dan oblligasi dollar AS sebesar US$ 17,84 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini