Laba Mega Manunggal (MMLP) Turun pada Semester I, Begini Penjelasan Manajemen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pergudangan dan penyimpanan, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) berhasil mencetak kenaikan pendapatan selama semester I-2023. Namun di sisi lain, laba bersih perusahaan sedikit terkoreksi dari posisi di periode yang sama tahun sebelumnya. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip pada Selasa (22/8). pendapatan MMLP tercatat sebesar Rp 173,05 miliar di semester I-2023 atau tumbuh 4,80% yoy dari semula Rp 165,11 miliar di semester I-2022.

Sekretaris Perusahaan MMLP Jeremy Muliawan menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan tersebut utamanya didorong oleh kenaikan tingkat hunian atau okupansi seluruh portofolio gudang MMLP dan juga kenaikan rata-rata harga sewa. 


Saat ini tingkat keterisian atau okupansi gudang milik MMLP telah mencapai level 90%. 

Baca Juga: Okupansi Gudang Naik, Mega Manunggal Property (MMLP) Optimistis Target Tercapai

“Katalisnya adalah meningkatnya kebutuhan pelaku pasar untuk lahan pergudangan modern akibat positifnya iklim ekonomi Indonesia,” ungkap Jeremy, kepada Kontan.co.id, Selasa (22/8). 

Namun, di sisi lain laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih MMLP menurun 9,33% YoY menjadi Rp 43,93 miliar. Di mana, pada periode yang sama tahun 2022 laba bersih MMLP amsih mencapai Rp 48,45 miliar. 

Jeremy menyebut, penurunan laba bersih semester I tersebut merupakan efek dari kenaikan tingkat pinjaman sebagai langkah MMLP melakukan optimalisasi struktur modal untuk rencana ekspansi ke depan.

“Secara laba operasi (EBITDA) kami tetap bertumbuh secara positif,” sebutnya. 

Sebagai informasi, MMLP memang tengah fokus merampungkan salah satu agenda ekspansinya di tahun ini. Adalah pembangunan Gudang Ungu Extension dengan luas area yang disewakan  sebesar 5,000 m2. 

Poyek ini terletak di samping Gudang Pondok Ungu eksisting yang telah ada sebelumnya. MMLP, melalui anak usahanya PT Bukit Properti Logistik (BPL) memiliki lahan kosong seluas ~10,000 m2 di area tersebut. 

Baca Juga: Weha Transportasi (WEHA) Bidik Pembukaan Rute Baru Menuju Bandara

Adapun, dana belanja modal atau capex yang dibutuhkan untuk merampungkan proyek ini berkisar Rp 20 miliar sampai dengan Rp 30 miliar. 

“Sementara ini kami masih fokus untuk menyelesaikan pembangunan gudang Pondok Ungu Extension sampai dengan akhir tahun 2023,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi