KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (
MPMX) mengambil ancang-ancang untuk kembali menebar dividen jumbo. Apalagi, entitas anak dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG) ini mencetak lonjakan laba bersih sepanjang tahun 2022. Group Chief Operating Officer MPMX, Ivan Hindarko, mengungkapkan pihaknya secara konsisten membagikan dividen sebagai bentuk apresiasi kepada para pemegang saham. Pembagian dividen dari keuntungan 2022 segera diputuskan oleh manajemen dan meminta persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rencananya akan digelar 24 Mei 2023. Ivan memberikan gambaran, MPMX memiliki pedoman
(guidance) untuk membagikan dividen sekitar 40% dari laba bersih. Hanya saja, porsi dividen masih akan mempertimbangkan kebutuhan dana dan kondisi keuangan MPMX.
"Dari sisi
guidance pembagian dividen sekitar 40% dari laba bersih. Tapi nanti nilai pastinya berapa, itu akan diputuskan lagi oleh manajemen dan akan kami sampaikan pada saat RUPS di Mei," ujar Ivan dalam
media gathering yang digelar Rabu (12/4).
Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Berupaya Kembali Tingkatkan Kinerja pada Tahun Ini Sebagai gambaran, MPMX meraih laba bersih sebesar Rp 661,73 miliar sepanjang tahun lalu. Melejit 60,72% dibandingkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2021 senilai Rp 411,73 miliar.
Bottom line MPMX terdongkrak oleh kenaikan pendapatan 7% secara tahunan menjadi Rp 12,74 triliun. Lonjakan kinerja MPMX didorong oleh pertumbuhan bisnis distribusi, ritel dan
after market, transportasi, multifinance, serta
capital gain terkait strategi divestasi 49,99% di bisnis transportasi (MPMRent). Ivan pun optimistis MPMX bisa menjaga laju pertumbuhan kinerja pada tahun ini. "Kami optimistis di sepanjang tahun 2203 ini, sampai akhir tahun bisnis dapat tumbuh 15%-20% dari sisi revenue," ungkapnya. Sebelumnya, General Manager Corporate Communication & Sustainability MPMX, Natalia Lusnita mengungkapkan MPMX telah menyiapkan strategi bisnis di segmen utamanya. Yakni segmen diler dan ritel motor, asuransi, serta transportasi. Guna memuluskan strategi bisnisnya, MPMX menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 100 miliar. Sekitar 30%-40% dari capex akan dialokasikan untuk program inisiatif digital. "Sumber dana berasal dari internal
cash flow dan fasilitas pinjaman dari pihak ketiga," kata Natalia.
Baca Juga: Mudik Lebaran Mendongkrak Bisnis Otomotif, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan Analis Momentum Mudik Lebaran
MPMX pun mengoptimalkan momentum mudik Lebaran yang membawa katalis positif bagi bisnisnya. Natalia mengungkapkan, pada segmen bisnis sepeda motor, gelombang pembelian biasanya dimulai pada minggu ketiga ramadan atau saat arus mudik semakin dekat. Lonjakan penjualan bahkan bisa bertahan hingga pekan kelima setelah Lebaran. MPMX memproyeksikan selama periode Lebaran kali ini penjualan sepeda motor bisa meningkat hingga 20% dibandingkan periode normal. Kenaikan transaksi juga terjadi pada layanan
after sales, khususnya layanan bengkel, yang biasanya terjadi kenaikan permintaan sekitar 15%-20%. Selain itu MPMX juga mencatatkan kenaikan penjualan mobil bekas melalui PT Balai Lelang Asta Nara Jaya (AUKSI).
Tercatat kenaikan penjualan yang signifikan AUKSI sebesar 39% di bulan Maret, dibandingkan dengan penjualan pada bulan Januari. Sedangkan pada bisnis rental, MPMRent baru masuk ke segmen
business to consumer (B2C) untuk
short-term rental pada akhir Februari. Meski unit yang dialokasikan masih terbatas, tapi MPMRent sudah mencatatkan
booking melebihi target awal. Mobilitas masyarakat dan aktivitas mudik yang kembali normal pasca-krisis pandemi akan mendorong perputaran roda ekonomi. Hal ini akan menjadi katalis positif bagi dunia usaha, termasuk MPMX. "Terhadap bisnis tentu kami melihat hal ini dapat mendorong kebutuhan masyarakat akan kendaraan. Sehingga kami cukup optimistis akan ada peningkatan penjualan," kata Natalia kepada Kontan.co.id, Rabu (12/4). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati