Laba Melesat 416,76%, Ini Penjelasan Bakrie & Brothers (BNBR)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencetak pertumbuhan positif dari segi laba bersih maupun pendapatan hingga kuartal III-2024.

Melansir laporan keuangan di keterbukaan informasi BEI, Jumat (25/10), BNBR mencetak laba sebesar Rp 636,27 miliar hingga September 2024, melonjak 416,76% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 123,12 miliar.

Pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp 2,72 triliun per kuartal III-2024, turun 11,58% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 3,07 triliun. Beban pokok pendapatan perusahaan mencapai Rp 2,06 triliun, ambles dari Rp 2,46 triliun.


Meskipun terjadi penurunan pendapatan sebesar 11,58% dibanding periode sama di tahun sebelumnya, gross profit BNBR juga tetap meningkatkan sebesar 6,8% dan operating profit meningkat sebesar 1%. 

Selain itu, BNBR juga berhasil menurunkan liabilitas sebesar 38% di kuartal III 2024 menjadi sebesar Rp 2,75 triliun dibanding periode sama di tahun 2023 yang sebesar Rp 4,44 triliun. 

Perusahaan juga mengalami kenaikan ekuitas sebesar 62,7% di kuartal III 2024 menjadi sebesar Rp 4,32 triliun dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,66 triliun.

Baca Juga: Laba Bersih Bakrie & Brothers (BNBR) Naik Jadi Rp 636,27 Miliar per Kuartal III-2024

Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie mengatakan bahwa BNBR memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang lebih ringan, dan arus kas yang lebih kuat.

“Adanya kenaikan EBITDA dibanding periode yang lalu menunjukkan kinerja positif perseroan, dan juga kenaikan net income secara signifikan sebagai dampak dari adanya pelepasan salah satu aset perseroan yang digunakan untuk penyelesaian utang,” ujar Anin dalam keterangan resminya yang diterima Kontan, Minggu (27/10).

Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti menambahkan, saat ini postur neraca BNBR jauh lebih ramping dan sehat. Setelah sekian tahun proses restrukturisasi berlangsung, disusul dengan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024 lalu, dalam waktu dekat perusahaan juga akan menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement

“Tentunya, untuk menjalankan private placement tersebut perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa untuk meminta persetujuan para pemegang saham. Saat ini, private placement konversi utang ini adalah yang terakhir dalam agenda perseroan, karena dengan selesainya restrukturisasi utang ini, BNBR tidak lagi memiliki kewajiban jangka panjang material yang overdue,” kata Roy.

 
BNBR Chart by TradingView

Dengan penyelesaian aksi korporasi ini, rasio debt to assets BNBR turun menjadi 39% dari 63% akhir tahun lalu. Sedangkan rasio debt to equity juga turun signifikan menjadi 64% dari 167% pada akhir tahun 2023. 

Per 30 September perusahaan berhasil mencatatkan laba ditahan sebesar Rp 636,3 miliar dari sebelumnya defisit Rp 19,5 triliun yang telah berhasil dieliminasi lewat aksi korporasi kuasi reorganisasi.    

“Rangkaian aksi korporasi yang dilakukan selama ini telah terlihat membuahkan hasil yang positif, dan dalam waktu dekat akan tiba di tahap akhir restrukturisasi di mana hasilnya telah dapat tercermin di neraca perseroan," tutup Roy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih