Laba melesat 70%, MBTO siap bagi dividen



JAKARTA. Ada kabar baik bagi investor saham PT Martina Berto Tbk (MBTO). Di tengah gonjang ganjing pasar saham, emiten ini berniat membagi dividen 30% dari laba bersih tahun 2010.

Mengutip laporan keuangan tahun 2010 versi unaudited, laba emiten ini Rp 37,9 miliar, melesat 70,7% dari laba bersih tahun 2009. Sebagai perbandingan, tahun 2009 pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini meraih laba bersih sekitar Rp 22,2 miliar.

Hitung punya hitung, MBTO akan membagikan dividen senilai total Rp 11,37 miliar atau Rp 10,6 per saham. Maklum, saat ini total saham MBTO sekitar 1,07 miliar unit.


Pada penutupan perdagangan saham Jumat (21/1), MBTO berakhir di harga Rp 510 per saham. Jadi, setiap saham MBTO memberikan keuntungan atau dividend yield sebesar 2,08%.

Pendapatan naik 9,5%

Kenaikan tinggi laba bersih anak usaha Martha Tilaar Group itu antara lain ditopang kenaikan pendapatannya. Masih menurut laporan keuangan versi unaudited, penjualan MBTO selama tahun lalu mencapai Rp 565,6 miliar, naik sekitar 9,5% ketimbang pendapatan setahun sebelumnya.

Manajemen MBTO belum bersedia membeberkan pencapaiannya di tahun kemarin karena belum melapor ke otoritas bursa saham. Soal dividen, "Itu sesuai komitmen kami di prospektus IPO," ungkap Bryan Tilaar, Direktur Utama Martina Berto di Kuta, Bali, akhir pekan lalu.

Tahun ini, MBTO berupaya memacu bisnisnya lebih kencang. Direktur Keuangan Martina Berto, Markus Handiwidjaja menyebut, perusahaannya membidik pendapatan Rp 667,4 miliar di tahun ini, atau lebih tinggi 17,9% ketimbang tahun lalu. "Target laba bersihnya Rp 60 miliar," ungkap Handiwidjaja.

MBTO menyiapkan sejumlah ekspansi bisnis demi menggapai target. Misalnya, emiten ini akan merampungkan pembangunan pabrik di Cikarang, Bekasi, serta menambah gerai kosmetik Martha Tilaar Shop. Awal pekan lalu misalnya, emiten ini membuka gerai Martha Tilaar Shop yang ke-22 di Legian, Bali.

Handiwidjaja bilang, MBTO berniat membuka tiga sampai lima gerai Martha Tilaar Shop di tahun ini, termasuk di luar negeri. Setiap gerai menghabiskan Rp 700 juta-Rp 1 miliar. September 2010, MBTO membuka satu outlet Martha Tilaar Shop di Marina Bay, Singapura.

Guna memenuhi kebutuhan ekspansi, MBTO menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) selama tahun ini senilai Rp 53 miliar. Perinciannya, Rp 42 miliar untuk capex MBTO dan Rp 11 miliar bagi anak usahanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini