Laba melesat 88%, kinerja Buyung Poetra (HOKI) kian hoki di tahun 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyalur beras premium PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), mencatatkan kinerja yang menggembirakan di sepanjang tahun 2018 lalu. Tercatat laba HOKI tumbuh hingga 88,05% year on year (yoy) menjadi Rp 90,19 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 47,96 miliar. Angka tersebut jauh melebihi target yang dicanangkan yakni 15% yoy.

Laba tersebut ditopang utamanya dari penjualan bersih yang tumbuh 19,17% yoy menjadi Rp 1,43 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 1,20 triliun. Naiknya laba dengan signifikan tersebut didorong dari total beban usaha yang menyusut menjadi Rp 73,51 miliar, atau susut 20,10% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 92,00 miliar.

Selain itu di tahun 2018, HOKI mendapatkan pos penerimaan kembali dari beban promosi sebesar Rp 3,37 miliar. Penjualan sekam pun meningkat menjadi Rp 1,50 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp 235,77 juta.


Menanggapi kondisi ini, Investor Relations HOKI, Dion Ferdinand mengatakan, kenapa naik tinggi karena di tahun 2017 harusnya laba HOKI bisa lebih tinggi dari pencapaiannya waktu itu, hanya saja di tahun tersebut ada aturan harga eceran tertinggi (HET) yang diterapkan di kuartal III 2017, sehingga memakan biaya yang cukup tinggi saat itu.

“Ada refraksi di 2017. Karena ada biaya tersebut di tahun 2017. Kuartal I dan kuartal II 2017 tumbuh, kuartal III 2017 turun sedangkan di full year 2017 tumbuh. Jadi wajar saja tahun ini tumbuhnya hingga 88,05% yoy. Harusnya tumbuhnya stabil di kisaran 15%,” ujar Dion kepada Kontan, Selasa (2/4).

Namun, pihaknya juga menekankan efisiensi di tahun 2018 lalu yang terbukti berhasil mendorong laba. Terbukti dari gross margin terjaga di 12% dan nett margin 6%. Lebih lanjut tahun 2019 ini diharapkan bisa tumbuh 15% yoy.

Terkait ekspansi, menurut Dion masih berjalan sesuai rencana sebelumnya, yakni adanya penambahan mesin di pabrik area Subang dan pembuatan pabrik baru di Palembang. Untuk kuartal II 2019 sudah mulai terasa diharapkan penambahannya.

“Penambahan di Subang karena adanya permintaan yang cukup tinggi. Diharapkan dengan adanya tambahan mesin di Subang tidak ada harus lembur,” ujar Dion.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi