KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Prodia Widyahusada Tbk cukup mengesankan dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Hingga kuartal III 2021, emiten dengan kode saham
PRDA itu mencetak pertumbuhan yang signifikan dari sisi pendapatan maupun laba. Mengutip laporan keuangannya, Prodia mencatat kenaikan pendapatan bersih hingga 65,60%
year on year (yoy) menjadi Rp 1,99 triliun hingga kuartal III-2021. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, PRDA mencetak pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun. Kontribusi pendapatan dibagi menjadi tiga,
Pertama, pendapatan laboratorium yang menjadi penopang pertumbuhan dengan kenaikan 67,30% yoy menjadi Rp 1,85 triliun di akhir September 2021.
Kedua, pendapatan non-laboratorium terkerek 60,22% yoy menjadi Rp 147,70 miliar dalam sembilan bulan pertama 2021.
Ketiga, pendapatan klinik yang turun 7,43% yoy menjadi Rp 17,81 miliar hingga kuartal ketiga lalu.
Baca Juga: Tarif baru, tes PCR di seluruh cabang Prodia hanya Rp 300.000 Dilihat berdasar pelanggannya, pendapatan dari individu masih mendominasi hingga Rp 708,22 miliar. Capaian ini bertumbuh 88,31% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan dari referensi dokter tercatat meningkat 73,15% yoy menjadi Rp 652,64 miliar. Adapun pendapatan dari referensi pihak ketiga juga naik 36,63% yoy menjadi Rp 414,42 miliar. Di sisi lain, klien korporasi berkontribusi hingga Rp 215,35 miliar atau naik 47,79% yoy. Pertumbuhan dari sisi
top line itu turut mengerek
bottom line Prodia. Tercatat, laba tahun berjalan hingga kuartal III 2021 mencapai Rp 511,08 miliar atau melesat 317,97% yoy. Asal tahu saja, pada periode yang sama tahun lalu, PRDA mengantongi laba tahun berjalan Rp 122,27 miliar. "Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal III 2021 ditopang oleh peningkatan permintaan pemeriksaan kesehatan terutama pemeriksaan tes rutin untuk cek kesehatan secara umum dan tes esoterik termasuk tes genomik, yang mengalami pertumbuhan cukup baik," jelas Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id. Sekadar informasi hingga September 2021, Prodia telah melayani 13,7 juta pemeriksaan kesehatan. Komposisi lebih dari 80% terdiri dari tes esoterik (tes khusus/baru) dan tes rutin, serta 18% pemeriksaan terkait Covid-19 dan pemeriksaan kesehatan lainnya.
Pendapatan tes esoterik mengalami pertumbuhan 110,7% menjadi sebesar Rp 828,69 miliar. Pendapatan tes rutin juga meningkat 45% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan pelanggan (
patient visit) juga mengalami peningkatan 37,6% menjadi lebih dari 2.683.905 per kuartal III 2021.
Adapun Prodia mencatat kenaikan jumlah permintaan layanan
home service yang naik 154,8%. Pemesanan pemeriksaan kesehatan melalui Prodia Mobile juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 822,2% menjadi 58.783. Selain itu, PRDA mencatatkan jumlah pelanggan baru pada periode Januari-September 2021 sekitar 979.000 pelanggan baru. Manajemen PRDA akan terus fokus pada pencapaian kinerja profitabilitas, keunggulan operasional bisnis inti perseroan, optimalisasi penggunaan sistem teknologi informasi, serta mengembangkan layanan berbasis digital dengan memperhatikan
customer experience/journey melalui
patient centric model. "Kami terus mengupayakan kontribusi dalam membangun ekosistem kesehatan yang berkualitas sehingga dapat memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya, dan tentunya juga bagi para pemegang saham Prodia,” pungkas Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari