Laba mengalir dari bisnis cuci helm



Pertumbuhan populasi kendaraan roda dua membawa berkah bagi usaha pencucian helm. Bisnis ini kian menjamur seiring makin banyaknya pengendara motor yang membutuhkan jasa pencucian helm.

Salah satu pemainnya adalah Cuci Helm Kinsey di Yogyakarta. Memulai usaha sejak 2010, Kinsey langsung menawarkan kemitraan. "Saat ini jumlah mitra kami sudah ada enam," kata Marwan Andy, pemilik Cuci Helm Kinsey.

Selain di Yogyakarta, mitranya juga ada di Jakarta dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dalam kerjasama kemitraan ini, Marwan mematok biaya investasi Rp 5 juta.


Mitra akan mendapat satu unit mesin pengering helm dengan dua lubang hiter blower, satu unit hairdryer, dan satu unit vacuum cleaner.

Selain itu, ada juga satu set chemical helm yang bisa untuk membersihkan 300-400 helm, dua buah sikat, satu buah lap kain sintetis, , empat buah sprayer, spanduk, standar operating procedure (SOP) dan pelatihan karyawan.

Marwan mengklaim, usaha cuci helmnya memiliki kelebihan dibanding kompetitor. Yakni, mampu membersihkan bagian dalam dan luar helm. "Di bagian luar kami bisa menghilangkan baret," ujarnya.

Dengan kelebihan itu, usaha cuci helmnya banyak diminati. Untuk lokasi usaha, ia menyarankan mitra memilih tempat di mal atau kawasan parkir kantor. Lokasi akan menentukan tarif pencucian helm. Untuk kawasan parkir kantor, tarifnya Rp 12.500 per helm. Sementara tarif di mal sekitar Rp 15.000.

Marwan mengatakan, kalau dalam sehari mitra bisa mencuci minimal 10 helm, mitra bisa meraup omzet Rp 150.000 per hari atau Rp 4,5 juta per bulan. Dengan laba sekitar 30%, mitra bisa balik modal empat bulan sampai lima bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri