Laba mengalun dari tempat berdendang



JAKARTA. Kepadatan aktivitas kerap menimbulkan kepenatan. Makanya, banyak orang mencari cara untuk menghibur diri. Salah satunya dengan menyambangi tempat karaoke. Tak heran, gerai-karaoke semakin menjamur, terutama di perkotaan.Salah satu usaha karaoke yang sudah beroperasi sejak empat tahun silam, yakni De'tones di Serpong, Banten Manager Operasional de'tones, Pandi menjelaskan, tempat karaoke ini terdiri dari ruang ukuran small, medium, large, VIP, hingga suite yang bisa memuat hingga 25 orang. Tarif penggunaan ruangan berkisar Rp 50.000 - Rp 150.000 per jam, tergantung tipe ruang.Setiap ruang karaoke didesain tematik sesuai kota-kota terkenal di dunia. Misalnya, ruangan Las Vegas atau Paris akan didesain dengan gambar kasino atau menara Eiffel. "Yang terpenting, kami menggunakan subwoofer dan digital equilizer yang membuat suara pengunjung terdengar nyaring," papar Pandi. Menurutnya, sejak menawarkan kemitraan pada awal tahun ini, De'tones berhasil menggaet satu mitra di Palembang. "Pada akhir tahun ini, kami akan menambah satu gerai milik mitra di Makassar," tuturnya.Berminat menjajal bisnis karaoke? De'tones menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket senilai Rp 4 miliar - Rp 4,5 miliar. Biaya itu sudah termasuk franchise fee selama enam tahun, renovasi tempat, interior desain, jaringan server, perizinan, perlengkapan karaoke, seperti sofa, televisi layar datar, pendingin ruangan, sound system, serta pelatihan karyawan. Namun, paket itu tidak termasuk biaya sewa tempat. Mitra harus menyiapkan ruang seluas 450 meter persegi (m2). Tempat usaha ini akan dibagi menjadi 18 ruangan karaoke. Paket kedua, dengan investasi Rp 5 miliar - Rp 5,5 miliar. Fasilitas yang didapat sama dengan paket pertama. Namun, mitra wajib menyiapkan ruang seluas 700 meter persegi, yang akan dibagi menjadi 30 ruangan. Balik modal 2,5 tahunPandi memproyeksi, mitra bisa meraup omzet berkisar Rp 300 juta hingga Rp 500 juta per bulan. Dengan target laba bersih 25% - 30%, mitra diharapkan bisa balik modal sekitar 2,5 tahun. De'tones mematok royalti 7% dari omzet bulanan mitra. Pandi bilang, selama lima tahun ke depan, De'tones membidik 20 mitra baru, terutama kota-kota di luar Jabodetabek yang prospeknya masih menjanjikan.Pengamat waralaba Anang Sukandar menilai, dengan mematok biaya investasi Rp 4 miliar-Rp 5,5 miliar, tawaran itu terbilang mahal. Menurutnya, dengan biaya sebesar itu, harusnya sudah termasuk biaya sewa tempat. Ia juga mengingatkan, bagi calon pemilik bisnis karaoke, harus benar-benar mencari lokasi yang tepat. Ini lantaran sudah banyak pesaing yang lebih dulu menjajal usaha ini.Menurut Anang, calon mitra sebaiknya jangan asal bergabung dengan satu tawaran kemitraan. "Mitra harus pikirkan matang-matang perhitungan pendapatan harian atau bulanan, supaya bisa balik modal sesuai target," paparnya. Selain itu, mitra disarankan menyediakan pula makanan dan minuman ringan untuk tambahan penghasilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini