Laba menggiurkan dari berjualan teh sarang semut



Gaya hidup sehat membuat teh herbal kian popular di kalangan masyarakat. Tak heran, saat ini banyak bermunculan varian teh herbal di pasaran. Salah satu teh herbal yang sedang populer adalah teh herbal sarang semut.

Fatih Alfatz, reseller teh herbal sarang semut mengatakan, permintaan teh herbal jenis ini terus meningkat setiap bulannya  "Bila dikalkulasi setiap bulan, pertumbuhan permintaannya naik sekitar 25%," kata Fatih kepada KONTAN.

Pria asal Surabaya, Jawa Timur ini mulai menjadi reseller teh Sarang Semut sejak tahun 2012. Awalnya, dia hanya iseng mencoba memasarkan melalui media digital. Rupanya, gayung bersambut. Permintaan teh herbal miliknya cukup tinggi di pasaran.


Dalam sebulan, Fatih bisa mengantongi omzet sekitar Rp 15 juta. Persentase laba bisnis cukup besar, mencapai 50% dari omzet. Teh herbal sarang semut memiliki khasiat menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, jantung dan lainnya. Fatih membanderol harga tehnya Rp 160.000 per enam kotak.

Kendati sekarang banyak peminatnya, tidak mudah memasarkan teh herbal sarang semut pada awal kemunculannya. Agar konsumen percaya dengan produknya, tidak jarang Fatih sengaja mengirimkan produk sample kepada calon pelanggannya.

"Setelah dia mencoba dan merasakan khasiatnya, biasanya mereka baru mau pesan dan akhirnya menjadi pelanggan loyal kami," ujarnya. Saat ini, Fatih sudah memiliki pelanggan di beberapa kota, seperti Balikpapan, Medan, Jakarta dan lainnya.

Teh herbal sarang semut diramu dari bahan-bahan alami pilihan, tanpa bahan pengawet, dan pewarna buatan, serta diproses secara higienis. Kandungan flavonoid dalam sarang semut diyakini dapat melawan kanker dan tumor, serta dapat mengobati penyakit, jantung, stroke, ambeien, gangguan ginjal, dan masih banyak lagi.

Selain teh herbal sarang semut, teh herbal jenis lain juga laris di pasar. Hal itu dirasakan Frida Kusumastuti asal Batu, Jawa Timur. Sejak tahun 2013 lalu, wanita berhijab ini memasarkan teh herbal dengan merek Swarna. Teh ini mempunyai 12 varian beberapa di antaranya teh bunga rosella, teh daun kelor, teh kulit manggis, dan teh daun sirsak.

Ia mengaku, tertarik berjualan teh herbal karena melihat minuman sehat ini sedang menjadi tren. Selama ini, Frida fokus memasarkan produk teh herbalnya lewat jejaring internet dan teman-teman yang dikenalnya. 

Konsumennya juga sudah tersebar di berbagai daerah, seperti Malang, Jakarta, Kalimantan Timur, Situbondo, dan lainnya. Frida membanderol harga teh Swarna  sekitar Rp 25.000 per kotak. Dalam sebulan, ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 6 juta. Sayang, dia enggan menyebutkan porsi keuntungan atau laba bersih yang diperolehnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri