Laba Merosot di Kuartal 3/2024, Mega Perintis Revisi Target Pertumbuhan di 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Perintis Tbk (ZONE), perusahaan ritel fesyen yang memiliki beberapa merek ternama seperti MOC, Minimal, dan Manzone, mengalami penurunan laba pada kuartal ketiga tahun 2024. 

Laba bersih perseroan anjlok hingga 77%, dari Rp 45,524 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 10,477 miliar. Penurunan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh sektor ritel Indonesia, terutama dalam menghadapi lesunya daya beli masyarakat.

Direktur ZONE, Luki Rusli, menjelaskan bahwa penyebab utama merosotnya laba adalah dampak dari turunnya daya beli konsumen, terutama di kanal offline. 


"Lesunya daya beli masyarakat Indonesia, khususnya di sektor ritel, membuat pertumbuhan penjualan di kanal offline cukup menantang tahun ini," ujar Luki kepada KONTAN, Rabu (18/12).

Meskipun demikian, ZONE mencatatkan pertumbuhan yang baik di kanal digital, yang sebagian meringankan penurunan margin perusahaan. Selain itu, ZONE juga menghadapi kenaikan beban operasional dan kerugian kurs yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, yang turut memberikan tekanan pada kinerja keuangan.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Kinerja Ritel Fashion Tertekan Persaingan dengan Marketplace

Seiring dengan penurunan laba ini, ZONE mengumumkan revisi target pertumbuhan untuk tahun 2024. Sebelumnya, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15%, namun kini diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan single digit atau setidaknya dapat mencapai angka penjualan yang setara dengan tahun lalu. 

"Kami memperkirakan penjualan akan tumbuh single digit hingga akhir tahun 2024, atau minimum menutup angka penjualan yang sama dengan tahun lalu," tambah Luki.

Tahun ini, ZONE telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak kinerja, termasuk renovasi dan perbaikan gerai-gerai yang ada agar lebih menarik dan nyaman bagi pelanggan. Selain itu, perusahaan juga terus mengembangkan kanal digital dengan fokus pada e-commerce dan memperkenalkan produk melalui kolaborasi dan lisensi dengan berbagai brand. 

Perseroan juga telah mempersiapkan koleksi fesyen baru untuk menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru, dengan berbagai promo menarik yang akan diluncurkan di seluruh kanal penjualan, baik offline maupun online.

Namun, ZONE juga menghadapi tantangan baru dengan penerapan PPN 12% yang diperkirakan akan menurunkan daya beli konsumen dan menambah beban operasional. Luki berharap pemerintah dapat memberikan insentif pajak atau subsidi bagi sektor usaha yang terdampak, serta bantuan sosial untuk masyarakat dengan daya beli lemah.

Di sisi lain, ZONE masih berfokus untuk memperkuat kehadirannya di pasar offline dan online, dengan rencana membuka 22 gerai baru yang telah terealisasi sepenuhnya pada kuartal I 2024. Selain itu, ZONE juga terus memperkuat penjualan melalui platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Zalora.

Baca Juga: Metropolitan Land Capai Kenaikan Pendapatan 36,29% per Semester I-2024

Selanjutnya: Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6% pada Desember 2024

Menarik Dibaca: Hujan Turun di Daerah Mana Saja? Ini Prakiraan Cuaca Besok (19/12) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati