KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) tidak menjanjikan pada awal tahun 2023 ini. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2023, laba ITMG merosot 14,32% menjadi US$ 182,71 juta dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar US$ 213,27 juta. Melihat kinerja ini, Sinarmas Sekuritas pun merevisi turun kinerja ITMG sepanjang 2023. Analis Simarmas Sekuritas Axel Leonardo mencermati, penurunan laba bersih ITMG terutama disebabkan kenaikan biaya penambangan sebesar 43% YoY dan biaya royalti 46% YoY.
Namun demikian, perusahaan masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 7% YoY, didukung kenaikan volume penjualan sebesar 5% YoY dan kenaikan ASP yang cukup signifikan.
Baca Juga: China Jadi Tujuan Ekspor Batubara Paling Besar Indo Tambangraya (ITMG) Namun produksi tetap stagnan di angka 3,8 juta ton, sejalan dengan estimasinya dan target perusahaan. Sementara itu, rasio pengupasan mencapai 11,5 kali, sedikit di bawah target perusahaan sebesar 11,8 kali karena rasio pengupasan yang lebih rendah dari perkiraan di tambang Indominco. Namun, rasio pengupasan lebih tinggi dari target tahunan sebesar 10,5 kali, karena adanya kegiatan pra-pengupasan yang dilakukan setiap kuartal pertama tahun ini.
"Kami memproyeksikan laba bersih kuartal II 2023 turun 42% YoY karena penurunan perkiraan harga batubara di periode kuartal II sebesar US$ 200 per ton atau koreksi 45% YoY dan masih tingginya biaya," tulisnya dalam riset, Rabu (7/6). Axel menyebutkan, untuk mengatasi kekurangan produksi di tambang Indominco, perusahaan telah menetapkan rasio pengupasan sebesar 12,2 kali, yang diperkirakan akan menyebabkan puncak biaya dan dapat berdampak negatif pada laba di kuartal II 2023. Sementara itu, pihaknya memperkirakan volume produksi dan penjualan akan mencapai 4,1 juta ton hingga4,8 juta ton seiring dengan antisipasi terhadap kondisi cuaca yang lebih baik.
Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) Targetkan Penjualan Batubara 22,2 Juta Ton di Tahun 2023 Editor: Noverius Laoli