KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) membukukan laba bersih Rp 9,94 triliun pada kuartal I 2024. Laba MIND ID ini melesat 59,16% secara tahunan atau
year on year (YoY) dari capaian periode sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 6,25 Triliun. Seiring kenaikan laba bersih, MIND ID sukses mempertahankan kinerja positif dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 25,29 triliun. Total aset MIND ID juga meningkat 3,92% YoY menjadi Rp 269,36 triliun dan peningkatan ekuitas sebesar 9,59% menjadi Rp 142,07 triliun.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, mengatakan, capaian positif sepanjang kuartal I 2024 tidak lepas dari upaya transformasi bisnis menyeluruh seluruh unit bisnis Grup MIND ID.
Baca Juga: Emiten Ramai Rights Issue & Private Placement, Intip Strategi Berikut "Selain perbaikan tata kelola bisnis secara
end to end, komitmen digitalisasi dan upaya efisiensi secara aktif terus diimplementasikan oleh Grup MIND ID. Capaian ini menjadi pendorong untuk terus memperkuat komitmen pengembangan bisnis untuk hilirisasi sektor pertambangan di Indonesia sebagai bentuk kontribusi MIND ID untuk peningkatan nilai tambah dan penerimaan negara," kata Heri dalam siaran pers, Senin (1/7). Heri menjelaskan, selain mendorong kinerja operasional pertambangan, sepanjang tahun ini MIND ID berfokus mengawal sejumlah proyek strategis. Beberapa proyek tersebut meliputi, implementasi Proyek Dragon di Aneka Tambang (ANTM) dimana telah memasuki tahap joint venture dengan perusahaan baterai EV terbesar asal Tiongkok, Cotemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Baca Juga: MIND ID Ungkap Pemanfaatan Energi Terbarukan Capai 5.068 GWh Sepanjang 2023 Proyek strategis lainnya yakni proyek PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) yang berfokus pada upaya mengatasi kendala angkutan logistik. PTBA proaktif mengembangkan solusi untuk mengatasi kendala ini dengan melakukan pengembangan kapasitas angkutan lainnya. Selanjutnya, MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk berupa
Commodity Monetizing. Di antaranya, proyek EV Battery, Proyek Dragon dan proyek Titan yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan komoditas mineral dalam produksi baterai kendaraan listrik. Kemudian, proyek Smelter Grade Alumina yang dioperasikan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) atau "Mempawah Project". Proyek hasil konsorsium Antam dengan Inalum ini fokus pada pengembangan infrastruktur dan peningkatan nilai tambah komoditas mineral di wilayah Mempawah, Kalimantan Barat. MIND ID juga mendorong akselerasi pembangunan transmisi 500 KV PLTU Sumsel 8 untuk memperkuat infrastruktur kelistrikan di provinsi itu. PTBA juga turut dalam proyek pengembangan bisnis turunan batu bara seperti anoda sheet, artificial graphite dan MEG untuk meningkatkan nilai tambah dari emas hitam.
Baca Juga: Kepala Humas MIND ID Dinilai Berpengaruh di Dunia PR Versi MTA 2024 Di sisi lain, PT Freeport Indonesia kini telah meresmikan fasilitas pemurnian Smelter Gresik yang akan meningkatkan kapasitas pengolahan konsentrat tembaga dan lumpur anoda secara bertahap hingga akhir 2024. PT Indonesia Asahan Aluminium dengan "Expand Production Capacity" menjalankan peningkatan kapasitas produksi di Kuala Tanjung. Terakhir, PT Timah Tbk terus mendorong perbaikan pola operasi penambangan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, pengembangan produk hilirisasi logam timah untuk memperluas pasar dan nilai tambah, dan optimasi pengelolaan mineral ikutan timah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli