KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi global yang masih fluktuatif sepertinya tidak cukup mempengaruhi kinerja keuangan PT Mitra Investindo Tbk (
MITI) pada kuartal III 2023, hal ini dapat dilihat dari kinerja keuangan MITI kuartal III yang positif. Hal ini tak terlepas dari sinergia antar anak usaha dalam menjalankan bisnisnya, adapun anak usaha MITI saat ini adalah PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan PT Wasesa Line (WL)yang bergerak dibidang pelayaran serta PT Karya Abdi Luhur (KAL) yang bergerak di bidang bongkar muat (stevedoring). Mengacu pada laporan keuangan konsolidasian perseroan Kuartal III 2023, MITI berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 244,90 miliar. Angka itu meningkat tajam 237% dari realisasi kuartal III 2022 sebesar Rp 72,74 miliar.
Direktur Operasional MITI, Bambang Ediyanto melalui pernyataan tertulisnya mengatakan bahwa kenaikan pendapatan ini terutama ditopang oleh sektor bongkar muat (stevedoring) sebesar Rp163,98 miliar atau nyaris 66% dari seluruh pendapatan Perseroan, pencapaian segmen bongkar muat (stevedoring) tidak terlepas dari sinergi PT KAL selaku Perusahaan bongkar muat dan PT PKL selaku agency dari Perusahaan asing yang membawa kargo ke Indonesia.
Baca Juga: Genjot Segmen Bongkar Muat, Mitra Investindo (MITI) Tambah Saham di Karya Abdi Luhur Dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2023, MITI mampu mencatatkan peningkatan laba bruto sebesar 249% menjadi Rp93,29miliar dari tahun 2022 sebesar Rp 26,75 miliar.
Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan Perseroan meningkat 448% menjadi sebesar Rp 56,21 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp10,26 miliar. Alhasil, perusahaan yang dipimpin oleh Andreas Tjahjadi tersebut mampu mencetak laba pada kuartal III 2023 sebesar Rp 46,23 miliar atau meningkat tajam 438% dari posisi tahun 2022 sebesar Rp 8,59 miliar. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 36,54 miliar, sementara pada periode yang sama tahun 2022 jumlahnya sebesar Rp 8,59 miliar atau melesat 325%. Laba per saham dasar pada kuartal III 2023 Rp 10,32 meningkat dari periode sebelumnya Rp 3,52.
Baca Juga: Kinerja Emiten Ritel Lesu pada Kuartal III-2023, Cermati Rekomendasi Analis Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan dari perseroan, pada 7 Juli 2023, MITI dan Sany South East Asia Ltd (SANY) dan Emas Fortuna Ltd (EFL) telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) untuk bersama-sama menjajaki peluang bisnis Energi Baru Terbarukan Tenaga Surya yang ramah lingkungan. Melalui Nota Kesepahaman ini, MITI, SANY dan Emas Fortuna Ltd, akan menggali potensi Bisnis Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Farm.
Baca Juga: Bentuk Perusahaan Patungan, Mitra Investindo (MITI) Siap Masuk Bisnis Biomassa Pada 9 Oktober 2023 MITI dan PT Prima Aset Lestari (PAL) bersama dengan Interra Resources Limited (IRL) telah menandatangani Perjanjian Pemegang Saham untuk mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang Energi Baru dan Terbarukan (“EBT”) Biomassa. Perseroan dan PAL bersama-sama akan memiliki 60% saham Perusahaan Patungan, dan IRL akan mengambil bagian 40% saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli