KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (
MBAP) mengalami penurunan kinerja yang cukup signifikan dalam tahun buku 2023. Laba bersih MBAP anjlok 87,90% secara tahunan atawa
Year on Year (YoY) menjadi US$ 21,69 juta. Sebagai perbandingan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MBAP pada tahun 2022 mencapai US$ 179,39 juta. Meski begitu, jika dikonversi ke dalam kurs rupiah, keuntungan MBAP sebenarnya masih cukup tebal. Sebagai gambaran saja, dengan asumsi kurs rupiah saat ini senilai Rp 15.780 per dolar Amerika Serikat, maka laba bersih MBAP tahun 2023 setara Rp 342,32 miliar.
Penurunan laba bersih ini sejalan dengan terpangkasnya pendapatan MBAP yang meraup US$ 224,08 juta. Hasil ini merosot 50,15% dibandingkan pendapatan tahun 2022 senilai US$ 449,53 juta.
Baca Juga: Mitrabara Adiperdana (MBAP) Bagikan Dividen Interim Rp 300,68 Miliar Merujuk laporan keuangan yang terbit di Bursa Efek Indonesia, Senin (25/3), pendapatan MBAP tahun 2023 didominasi oleh penjualan batubara pihak ketiga senilai US$ 172,61 juta. Jumlah itu setara dengan 77,03% dari total pendapatan MBAP tahun lalu. Pendapatan MBAP juga didapat dari penjualan batubara pihak berelasi senilai US$ 48,73 juta dan kontraktor pertambangan US$ 2,73 juta. Pihak berelasi tersebut adalah Brooklyn Enterprise Pte. Ltd. Sedangkan pihak ketiga yang paling dominan berasal dari KCH Energy Co. Ltd. dan PT Paiton Energy. Di tengah penurunan signifikan dari sisi pendapatan, beban pokok pendapatan MBAP tahun 2023 hanya terpangkas 3,25% (YoY) menjadi US$ 177,77 juta. Dus, laba bruto MBAP pun ambles hingga 82,57% secara tahunan menjadi US$ 46,31 juta pada 2023. Setelah dijumlah dengan beban penjualan, beban umum dan administrasi serta penghasilan operasi lain, MBAP meraup laba usaha senilai US$ 15,82 juta. Jumlah itu merosot 93,12% dibandingkan laba usaha tahun 2022 sebesar US$ 229,98 juta. Dari sisi laba tahun berjalan, MBAP membukukan US$ 21,68 juta pada tahun 2023. Turun 87,91% dibandingkan laba tahun berjalan 2022 sebesar US$ 179,39 juta. Dengan hasil tersebut, laba per saham dasar/dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MBAP per 31 Desember 2023 senilai US$ 0,018. Turun signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang kala itu ada di posisi US$ 0,146.
Hingga 31 Desember 2023, MBAP memiliki total aset sejumlah US$ 229,50 juta. Dalam periode yang sama, MBAP memiliki jumlah liabilitas senilai US$ 56,71 juta dengan jumlah ekuitas sebesar US$ 172,78 juta. MBAP memiliki kas dan setara kas akhir tahun sebesar US$ 84,72 juta. Sedangkan dari sisi pergerakan saham, hingga pukul 09:46 WIB perdagangan Senin (25/3) harga MBAP turun 1,48% ke level Rp 4.000 per saham. Mengakumulasi penurunan 5,88% secara
year to date. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari