Laba Modal Ventura Turun pada Mei 2023, Begini Kata Amvesindo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan perusahaan modal ventura per Mei 2023 mengalami kenaikan secara agresif sebanyak 22% secara tahunan (year on year/YoY). 

Namun, di saat yang sama laba setelah pajak mengalami penurunan menjadi Rp 155 miliar per Mei 2023 dibandingkan Mei 2022 sebesar Rp 168 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia Eddi Danusaputro melihat bahwa jika dilihat dari sub-faktor beban, aspek yang membengkak adalah beban operasional yang di dalamnya terdapat beban tenaga kerja, serta beban administrasi dan umum.


Karena berdasarkan catatan OJK, beban juga memiliki selisih yang cukup banyak dibandingkan periode sebelumnya yaitu mencapai Rp 376 miliar.

Baca Juga: Topas Multi Finance Bidik Pembiayaan Rp 250 miliar di Paruh Kedua

“Beban ini yang menyebabkan laba setelah pajak turun,” ujar Eddi pada Kontan, Kamis (20/7).

Eddi juga mengatakan bahwa ada empat kenaikan biaya yang paling mencolok. Pertama adalah beban bunga atau imbal hasil yang meningkat sebanyak Rp 59 miliar, dari Rp 376 miliar per Mei 2022 menjadi Rp 435 miliar per Mei 2023.

“Kemungkinan ini bisa naik sebagai pemikat untuk mempermudah penarikan dana likuiditas dari investor luar,” ujar Eddi.

Kemudian ada beban tenaga kerja yang naik sebanyak Rp 86 miliar, penyisihan penyusutan yang naik sebanyak Rp 98 miliar, dan beban administrasi umum yang naik sebesar Rp 81 miliar per Mei 2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

“Sebenarnya banyak faktor yang memengaruhi, kita harus pahami dulu operasional si perusahaan itu bagaimana,” pungkas Eddi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi