Laba Multi Bintang (MLBI) anjlok sampai 87% di kuartal II-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen bir, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatatkan laba yang anjlok hingga 87,01% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 485,62 miliar di kuartal II 2019 menjadi Rp 63,13 miliar. 

Melansir laporan keuangan MLBI di kuartal II 2020 tercatat penurunan penjualan bersih 48,6% yoy menjadi Rp 799,70 miliar dari sebelumnya Rp 1,56 triliun di kuartal II 2019. Penjualan bersih berdasarkan kelompok produk baik alkohol maupun non-alkohol kompak turun. Penjualan produk alkohol merosot 52,87% yoy dan non-alkohol turun 19,39% yoy. 

Baca Juga: Tak Boleh Jualan Lewat Online, Bisnis Minuman Beralkohol Makin Sempoyongan


Adapun MLBI juga melakukan penjualan bersih melebihi 10% kepada PT Bintang Bali Indah senilai Rp 246,68 miliar dan kepada PT Langgeng Kreasi Jayaprima senilai Rp 80,79 miliar. Di sisi lain, Multi Bintang membukukan jumlah aset naik hingga 19,88% dibandingkan Desember 2019. 

Sandra Asher Pattenden, Direktur MLBI menjelaskan di kuartal II 2020 terjadi kenaikan jumlah aset dari Rp 2,89 triliun di akhir tahun 2019 menjadi Rp 3,47 triliun di akhir periode 30 Juni 2020 atau naik sebesar 19,88%. 

"Kenaikan ini terutama dikarenakan penambahan akun kas secara signifikan dengan adanya pinjaman jangka pendek dari Bank di tahun 2020 yang di-ofset dengan penurunan piutang usaha sebagai dampak dari covid-19," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/7). 

Baca Juga: New normal, industri minuman beralkohol (minol) berharap pasar kembali pulih

Seiring dengan kenaikan aset, juga terjadi kenaikan jumlah liabilitias dari sebelumnya Rp 1,75 triliun di akhir tahun 2019 menjadi Rp 2,26 triliun di akhir periode 30 Juni 2020 atau naik sebesar 29.36%.

Sandra menjelaskan kenaikan tersebut karena Multi Bintang mengambil pinjaman Bank jangka pendek sebesar Rp 1,1 triliun di 2020. "Yang di-ofset dengan penurunan hampir di semua pos-pos liabilitas sebagai dampak dari covid-19," papar Sandra. 

Adapun jumlah ekuitas MLBI hingga akhir Juni 2020 sebesar Rp 1,20 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .