JAKARTA. Duh, dampak perlambatan pertumbuhan pembiayaan industri hingga akhir tahun nanti sepertinya tak terhindarkan. Ujung-ujungnya, perolehan laba industri multifinance bakal tertekan. Pelaku industri multifinance sendiri pasrah. Mereka memprediksi, mengantongi laba sampai akhir tahun ini sekitar Rp 12 triliun. Itu berarti, lebih rendah atau melorot sekitar 14,2% ketimbang pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 14 triliun. “Ya, mau bagaimana, sekarang new booking, khususnya untuk pembiayaan alat berat cuma 40% - 50% dari target awal tahun. Laba industri multfinance sampai Juni 2014 berkisar Rp 6 triliun,” ujar Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (APPI), Rabu (1/10). Bahkan, pelaku industri pesimis total penyaluran pembiayaan tahun ini bisa tumbuh 10% sesuai target. Hal ini lantaran, industri multifinance mengalami banyak faktor negatif, seperti perlambatan ekonomi, serta pengetatan likuiditas perbankan yang notabene menjadi sumber dana terbesar, yaitu sebesar 70%.
Laba multifinance terancam turun 14,2%
JAKARTA. Duh, dampak perlambatan pertumbuhan pembiayaan industri hingga akhir tahun nanti sepertinya tak terhindarkan. Ujung-ujungnya, perolehan laba industri multifinance bakal tertekan. Pelaku industri multifinance sendiri pasrah. Mereka memprediksi, mengantongi laba sampai akhir tahun ini sekitar Rp 12 triliun. Itu berarti, lebih rendah atau melorot sekitar 14,2% ketimbang pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 14 triliun. “Ya, mau bagaimana, sekarang new booking, khususnya untuk pembiayaan alat berat cuma 40% - 50% dari target awal tahun. Laba industri multfinance sampai Juni 2014 berkisar Rp 6 triliun,” ujar Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (APPI), Rabu (1/10). Bahkan, pelaku industri pesimis total penyaluran pembiayaan tahun ini bisa tumbuh 10% sesuai target. Hal ini lantaran, industri multifinance mengalami banyak faktor negatif, seperti perlambatan ekonomi, serta pengetatan likuiditas perbankan yang notabene menjadi sumber dana terbesar, yaitu sebesar 70%.