KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Apple Inc melaporkan pendapatan dan laba bersih lebih tinggi dari proyeksi para analis. Kinerja Apple tersebut menenangkan investor atas kekhawatiran permintaan iPhone yang melambat. Pada kinerja kuartal II tahun fiskal 2018 yang berakhir Maret 2018, pendapatan Apple tercatat naik 16% menjadi US$ 61,1 miliar. Ini merupakan tingkat pertumbuhan penjualan tercepat Apple dalam dua tahun terakhir. Sementara laba Apple mencapai US$ 2,73 per saham. Pendapatan Apple itu lebih tinggi dari proyeksi analis
Bloomberg yakni sebesar US$ 60,9 miliar. Pun laba lebih tinggi dari prediksi yakni US$ 2,64 per saham.
Apple memproyeksikan pendapatan Apple di kuartal III tahun fiskal 2018 akan sebesar US$ 51,5 miliar hingga US$ 53,5 miliar. "Panduan kinerja untuk kuartal III mengurangi kekhawatiran investor akan melemahnya pengiriman iPhone," kata Shannon Cross of Cross Research seperti dikutip
Bloomberg. Apple pada kuartal II tahun fiskal 2018 telah menjual 52,2 juta unit iPhone, naik 2,9% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi rata-rata analis atas penjualan iPhone bisa mencapai 52,3 juta unit. Namun ada juga analis yang memperkirakan penjualan iPhone bisa lebih tinggi dari proyeksi. Kekhawatiran tentang bisnis iPhone lantaran
booming smartphone Apple sedang surut. Apalagi iPhone X sebagai salah satu ponsel cerdas unggulan berharga US$ 999 dinilai terlalu mahal. Namun, menurut Tim Cook
Chief Executive Officer Apple, konsumen banyak yang tidak peduli dengan harga tinggi. "Ini harga untuk produk dengan fitur luar biasa dengan banyak inovasi dan membuat kami siap untuk dekade berikutnya," kata Cook. Bahkan
Chief Financial Officer Apple, Luca Maestri mengatakan, iPhone X adalah model terlaris di kuartal ini. Bagi dividen dan buyback
Apple memiliki strategi lain yakni dengan menawarkan jenis iPhone lain sesuai anggaran konsumen. Ini untuk menyaingi
smartphone dari China yang naik 21% secara global. Secara rata-rata, harga jual iPhone lebih rendah dari ekspektasi analis yakni sebesar US$ 728 per unit. Sementara proyeksi analis senilai US$ 740 per unit. Awal tahun ini, Maestri mengatakan, pendapatan iPhone akan tumbuh 10% di kuartal II-2018. Atas hasil kinerja yang positif tersebut, Apple akan menaikkan dividen. Apple juga menjanjikan pembelian kembali (
buyback) saham senilai US$ 100 miliar. Dus, harga saham Apple pun naik 3% pada perdagangan Selasa (1/5) ke level US$ 169,1. Padahal beberapa pekan terakhir harga saham Apple anjlok. Cook mengatakan, ke depan pertumbuhan pendapatan masih akan berasal dari penjualan iPhone, layanan dan perangkat lain seperti Apple Watch. Namun penjualan iPhone masih menjadi mesin uang bagi Apple.
Editor: Wahyu T.Rahmawati