Laba naik, dividen bank BUMN melesat



JAKARTA. Selain sumringah melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencetak rekor, wajah investor cerah karena emiten mulai mengumumkan porsi pembagian dividen. Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kemarin, BRI akan membagikan dividen 30% dari laba bersih 2012 atau setara Rp 5,56 triliun. Tahun lalu, dividen BRI hanya 20% dari laba bersih 2011 atau setara Rp 3 triliun. Sofyan Basir, Direktur Utama BRI menjelaskan,tadinya BRI berharap setoran dividen ke pemerintah tetap 20%. Tapi asa ini tak mendapatkan persetujuan lantaran pemerintah memprediksi melemahnya bisnis di sektor seperti agrobisnis, komoditas dan pertambangan akan membuat penurunan laba BUMN. Alhasil, "Sektor jasa keuangan yang tahun lalu memperoleh kinerja keuangan bagus dimintakan setoran lebih besar," ujarnya, Senin (28/2). Menurut dia, laba ditahan 56% dari total laba bersih 2012 atau setara Rp 10,37 triliun cukup aman mendukung ekspansi kredit antara 20%-22% dan menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) tetap di atas 16% tahun ini. Per Desember 2012, CAR BRI 16,95%.Besarnya tuntutan dividen bank-bank BUMN itu tak lepas dari kebutuhan pemerintah menambal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Berdasarkan prediksi Kementerian BUMN, bank BUMN diharapkan menyetorkan dividen ke APBN 2013 sebesar Rp 5,81 triliun atau 17,79% dari total dividen BUMN. Asumsinya setiap Bank BUMN membayarkan dividen payout ratio 25%.Direktur Utama Bank BNI, Gatot Murdiantoro Suwondo mengatakan dividen ideal antara 20%-25%. Alasannya, BNI membutuhkan modal untuk mendukung pertumbuhan kredit tahun ini yang ditargetkan 23%-25%. Setiap BNI menyalurkan kredit sebesar Rp 1 triliun akan menurunkan CAR 0,25%. "Kami rights issue (penawaran saham baru) tahun lalu dengan melepas saham pemerintah. Sehingga kami tak punya peluang lagi minta tambahan modal," ujar Gatot. Kinerja BNI tahun lalu cukup kincong, menghasilkan laba Rp 7,04 triliun, tumbuh 21%. Sementara CAR di 16,8%.Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Maryono, menyerahkan keputusan dividen payout ratio pada pemegang saham. Kewenangan itu ada di pemerintah, pemilik 60% saham BTN. Tahun 2012, BTN membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun, tumbuh 21,93% dari tahun 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: