KONTAN.CO.ID - SEOUL. Samsung Electronics Co Ltd mencatat penurunan laba hingga 31% di kuartal III-2022. Kamis (27/10), Samsung melaporkan, laba operasional perusahaan tercatat sebesar 10,85 triliun won atau setara US$ 7,7 miliar untuk periode Juli-September 2022. Asal tahu saja, laba operasional Samsung di kuartal III-2021 sebesar 15,8 triliun won. Artinya, penurunan laba operasional pertama dalam hampir tiga tahun. Sebenarnya, hasil kinerja operasional Samsung ini sejalan dengan perkiraan perusahaan. Sebelumnya, Samsung memprediksi laba operasional perusahaan sebesar 10,8 triliun won di awal bulan ini.
Walau laba operasional turun, pendapatan Samsung di kuartal III-2022 justru naik 4% menjadi 76,8 triliun won. Ketidakpastian geopolitik yang kemungkinan akan mengurangi permintaan hingga awal 2023 serta penurunan ekonomi global memangkas selera untuk perangkat elektronik. Samsung mengatakan, laba dalam bisnis seluler turun sedikit menjadi 3,24 triliun won dari 3,36 triliun won setahun sebelumnya, karena penurunan pasar diimbangi oleh permintaan yang lebih kuat untuk
smartphone kelas atas dan perangkat
wearable yang baru diluncurkan.
Baca Juga: Permintaan Chip Anjlok, SK Hynix Bakal Pangkas Belanja Modal di 2023 Samsung memperkirakan, permintaan kuartal keempat untuk
smartphone dan perangkat yang dapat dikenakan akan meningkat dari kuartal sebelumnya meskipun ada ketidakstabilan ekonomi, karena mendekati musim liburan akhir tahun. Meskipun ada hambatan dalam ekonomi global, perusahaan melihat permintaan semikonduktornya dapat pulih akhir tahun depan karena pusat data dan komputer baru membutuhkan lebih banyak memori. Laba dalam bisnis chip turun menjadi 5,12 triliun won di kuartal III-2022. Di mana, pada periode yang sama di tahun 2021, laba bisnis chip Samsung capai 10,07 triliun won.
Ini relatif lebih optimis daripada saingannya SK Hynix, yang memperingatkan kemerosotan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam permintaan chip memori dan memangkas investasi lebih dari 50%. Meskipun pendapatan Samsung kuartal IV-2022 diperkirakan turun lebih jauh karena harga chip memori terus turun. Analis melihat, Samsung akan lebih mampu mempertahankan keuntungan daripada rekan-rekan karena skala ekonomi.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan Melambat di Kuartal III-2022 “Samsung diperkirakan akan menjaga pemotongan belanja modal seminimal mungkin pada 2023 dibandingkan 2022 sekitar 5% untuk chip memori untuk melanjutkan migrasi ke manufaktur yang lebih maju, yang pada awalnya akan membatasi pasokan chip tertentu karena proses produksi baru,” kata analis Daishin Securities Wi Min-bok.
Editor: Anna Suci Perwitasari