KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin Bank) menutup periode sembilan bulan di 2024 dengan kinerja yang kurang memuaskan. Sebab, bank berkode emiten
PNBN ini mencatat laba bersih yang turun hingga 19,96% YoY per September 2024. Berdasarkan laporan keuangannya periode hingga kuartal III-2024, Panin Bank mencatat laba bersih senilai Rp 2,29 triliun per September 2024. Sebagai perbandingan, laba bank di periode sama tahun lalu senilai Rp 2,83 triliun. Penurunan laba bersih Panin Bank salah satunya disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang turun 5,06% YoY menjadi Rp 6,66 triliun. Ini terjadi kala era suku bunga tinggi membuat beban bunga bank yang juga naik.
Baca Juga: Maybank Malaysia Dikabarkan Minat Akuisisi Bank Panin (PNBN) di Level 1,7 Kali PBV “Kenaikan suku bunga yang terjadi selama tahun 2024 telah menyebabkan turunnya Margin Bunga Bersih (NIM) menjadi 4,44% dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar 5,06%, yang menekan kemampuan Bank membukukan laba,” ujar Presiden Direktur Panin Bank, Herwidayatmo dalam keterangan resmi (26/10). Di sisi lain, ia bilang laba bank juga tertahan dengan biaya penyisihan penghapusan kredit sebesar Rp. 902,99 miliar. Untungnya, biaya tersebut tercatat lebih kecil dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 1,52 triliun. Ia juga mengungkapkan bahwa Panin Bank tetap mampu menumbuhkan kredit di periode yang sama menjadi Rp 149,02 triliun. Ini naik dari periode September 2023 yang nilai penyaluran kreditnya baru sebesar Rp 140,23 triliun. Herwidayatmo merinci pertumbuhan kredit didukung segmen ritel khususnya KPR yang naik 6,47% serta segmen komersial yang naik 3,84%. Dengan pertumbuhan tersebut porsi kredit ritel dan komersial kini mencapai 56,43% dari total kredit, dan sisanya segmen korporasi. Ia menegaskan tetap mempertahankan kualitas kredit yang diberikan dengan Non-Performing Loan (NPL) di level yang aman. NPL gross berhasil diturunkan menjadi 3,17% dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 3,70%, sedangkan NPL net berhasil dijaga pada level 1,09%. Di sisi lain, posisi likuiditas Bank terjaga dengan baik dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 5,41% dan telah mencapai Rp. 153,08 triliun dengan CASA mencapai 42,99%. Pada awal Oktober 2024, Bank Panin juga telah menyelesaikan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap II Tahun 2024, dengan jumlah Pokok Obligasi yang diterbitkan sebesar Rp. 3,91 triliun.
“Seluruh dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan tersebut, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama dalam pemberian kredit,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari