Laba Pegadaian melejit 47%



JAKARTA. Perum Pegadaian boleh tersenyum lebar. Pasalnya, perusahaan penyaluran pembiayaan pelat merah ini meraup untung yang tidak sedikit, yakni mencapai Rp 1,179 triliun hingga akhir tahun lalu. Itu berarti pertumbuhan sebanyak 47,7% jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 798 miliar. Direktur Operasional Perum Pegadaian Edy Prayitno menuturkan, pertumbuhan laba didongkrak oleh peningkatan usaha, terutama yang berasal dari produk Kredit Cepat Aman (KCA) yang berkontribusi sebanyak 90% dari total bisnis perusahaan. “Disusul peningkatan bisnis pada produk lainnya, seperti Kreasi, Krista, Krasida dan Gadai Syariah,” ujarnya.

Nah, di 2011 ini, tak tanggung-tanggung, perusahaan mematok meraup laba hingga Rp 1,9 triliun. Kenaikan tersebut bakal ditopang oleh peningkatan omzet dari bisnis penyaluran pembiayaan yang ditargetkan tumbuh 36% menjadi Rp 86 triliun dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 63,71 triliun. Terkait ekspansi jaringan pemasaran, perusahaan akan menambah sekitar 1.000 gerai di sepanjang tahun ini dari posisi per 31 Desember 2010 lalu sebanyak 4.700 gerai. Perluasan jaringan pemasaran tersebut utamanya akan tersebar di wilayah-wilayah luar Pulau Jawa yang saat ini tercatat masih mini. Lebih lanjut Edy menerangkan, nantinya penambahan gerai-gerai tersebut akan menyasar lingkungan perumahan dan pasar. “Tahun ini, kami menargetkan penambahan gerai menjadi sekitar 5.500 hingga 6.000 unit, terutama di wilayah-wilayah luar Pulau Jawa,” imbuh dia. Upaya lain, yaitu meningkatkan kualitas pelayanan demi menggaet nasabah baru. Sebelumnya, Perum Pegadaian menargetkan menjaring 21 juta nasabah hingga akhir 2010 lalu. Sayang, Edy tidak menjelaskan lebih jauh realisasi nasabah sampai akhir tahun lalu maupun targetnya di sepanjang tahun ini. Manajer Humas Perum Pegadaian Lucy RW melansir, adapun, dari sisi aset, pihaknya berhasil membukukan kekayaan senilai Rp 20,283 triliun pada 2010 lalu. Pencapaian itu menunjukkan kenaikan sebanyak 27,8% dari pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,859 triliun. “Dengan berbagai upaya yang diberlakukan di sepanjang tahun ini, kami optimistis mampu membukukan aset mencapai Rp 27 triliun atau naik 35% ketimbang realisasi aset tahun lalu yang berkisar Rp 20, 283 triliun,” pungkas Lucy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.