JAKARTA. PT Pertamina (Persero) masih mengandalkan sektor hulu untuk menggenjot kinerja keuangan perusahaan. Salah satu anak usahanya di sektor hulu, PT Pertamina EP mampu memperoleh laba sebelum pajak (EBITDA) sebesar Rp 19,68 triliun di tahun ini. Pada tahun depan, Pertamina EP menargetkan EBITDA perusahaan menjadi Rp 22 triliun. "80% dari pendapatan sektor hulu berasal dari Pertamina EP," ujar Direktur Utama Pertamina EP, Salis Aprilian, Kamis (30/12).Komisaris Utama Pertamina, Sugiharto mengamini bahwa Pertamina akan terus menggenjot sektor hulu. Bahkan, perusahaan migas plat merah ini sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 262,3 triliun dalam empat tahun ke depan. Tahun ini, Pertamina anggarkan belanja modal sebesar Rp 26,2 triliun . Tahun depan, belanja modal Pertamina naik 41,6%. "Anggaran belanja modal perusahaan tahun depan naik menjadi Rp 37,1 triliun," jelas Sugiharto. Dari anggaran belanja modal itu, sebagian besar untuk sektor hulu. Sebanyak Rp 28,4 triliun, belanja modal akan dianggarkan untuk sektor hulu. Ekspansi di sektor hulu ini bertujuan mendongkrak produksi Pertamina. Sisanya, 8,7 triliun rupiah akan dialokasikan untuk sektor hilir, yakni untuk tujuan pemasaran, kilang, perkapalan, gas alam cair, dan keperluan distribusi lainnya. Salis menambahkan, tahun ini, Pertamina EP mendapatkan jatah dana belanja modal dari perusahaan induk sebesar Rp 6,87 triliun.
Laba Pertamina EP naik, Pertamina andalkan sektor hulu
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) masih mengandalkan sektor hulu untuk menggenjot kinerja keuangan perusahaan. Salah satu anak usahanya di sektor hulu, PT Pertamina EP mampu memperoleh laba sebelum pajak (EBITDA) sebesar Rp 19,68 triliun di tahun ini. Pada tahun depan, Pertamina EP menargetkan EBITDA perusahaan menjadi Rp 22 triliun. "80% dari pendapatan sektor hulu berasal dari Pertamina EP," ujar Direktur Utama Pertamina EP, Salis Aprilian, Kamis (30/12).Komisaris Utama Pertamina, Sugiharto mengamini bahwa Pertamina akan terus menggenjot sektor hulu. Bahkan, perusahaan migas plat merah ini sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 262,3 triliun dalam empat tahun ke depan. Tahun ini, Pertamina anggarkan belanja modal sebesar Rp 26,2 triliun . Tahun depan, belanja modal Pertamina naik 41,6%. "Anggaran belanja modal perusahaan tahun depan naik menjadi Rp 37,1 triliun," jelas Sugiharto. Dari anggaran belanja modal itu, sebagian besar untuk sektor hulu. Sebanyak Rp 28,4 triliun, belanja modal akan dianggarkan untuk sektor hulu. Ekspansi di sektor hulu ini bertujuan mendongkrak produksi Pertamina. Sisanya, 8,7 triliun rupiah akan dialokasikan untuk sektor hilir, yakni untuk tujuan pemasaran, kilang, perkapalan, gas alam cair, dan keperluan distribusi lainnya. Salis menambahkan, tahun ini, Pertamina EP mendapatkan jatah dana belanja modal dari perusahaan induk sebesar Rp 6,87 triliun.