KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (
PGAS) mencatatkan pendapatan sebesar US$ 1,79 miliar. Bila dikonversikan ke rupiah dengan kurs rata-rata semester I tahun 2019 Rp 14.195 per dolar Amerika Serikat (AS), maka pendapatan PGAS sekitar Rp 25,4 triliun. Angka ini turun 6,77% bila dibandingkan pendapatan PGAS pada semester I 2018 lalu sebesar US$ 1,92 miliar. Tapi, laba bersih emiten yang kerap disebut dengan nama PGN ini justru merosot 69,87% menjadi hanya US$ 54,04 juta jika dibandingkan dengan laba bersih PGAS semester pertama tahun lalu yang mencapai US$ 179,39 juta.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) bukukan pendapatan Rp 25,5 triliun di semester I 2019 Selain penurunan pendapatan, merosotnya laba bersih PGAS ini juga disebabkan adanya beban
non-cash seperti
impairment dan selisih kurs. PGAS mencatat rugi selisih kurs yang mencapai US$ 34,07 juta, melonjak 71,98% jika dibandingkan dengan kerugian kurs tahun sebelumnya yang hanya Rp 19,81 juta. Pada periode Januari-Juni 2019, PGAS mencatatkan beban keuangan sebesar US$ 89,07 juta, naik 16,58% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, PGAS mencatat penurunan nilai properti minyak dan gas sebesar US$ 44,18 juta. Tahun lalu, emiten pelat merah ini tidak mencatatkan penurunan nilai properti minyak dan gas.
Baca Juga: Iuran dipangkas, Harga BBM dan Gas bisa Ikut Turun Mayoritas pendapatan PGAS berasal dari hasil penjualan gas sebesar US$ 1,33 miliar, penjualan minyak dan gas sebesar US$ 196,2 juta, transmisi gas sebesar US$ 163,4 juta dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$ 97,19 juta. Sementara itu, per 30 Juni 2019, jumlah aset PGAS tercatat sebesar US$ 7,24 miliar. Jumlah itu terdiri atas liabilitas sebesar US$ 4,06 miliar dan ekuitas sebesar US$ 3,17 miliar. Selama periode Januari – Juni 2019, PGAS telah menyalurkan gas bumi sebesar 2.938 BBTUD. Angka ini terdiri atas volume gas distribusi sebesar 932 BBTUD dan volume transmisi gas bumi sebesar 2.006 BBTUD.
Baca Juga: Kilang TPPI beli gas PGN, Dirut PGN Gigih: Kami sedang jalankan peran Sub Holding Gas “Di tengah tantangan bisnis domestik dan global yang sangat dinamis, PGAS mampu meningkatkan pangsa pasar gas bumi melalui penambahan jumlah pelanggan dan perluasan infrastruktur sebagai
sub-holding gas,” ujar Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama dalam keterangan rilis, Senin (19/8). Hingga saat ini, PGAS telah melayani lebih dari 350.000 pelanggan dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.000 km termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3.800 km. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati