Laba Perusahaan Gas Negara (PGN) turun 52,1% pada 2017



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN tergolong loyo sepanjang tahun lalu. Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan, Rabu (4/4), perusahaan mencatatkan pendapatan neto sebesar US$ 2,96 miliar, naik 1,19% dibandingkan 2016 yang sebesar US$ 2,93 miliar.

Namun, beban pokok pendapatan yang tinggi menekan kinerja laba bruto perusahaan menjadi US$ 797,23 juta, turun 10,11% dibandingkan tahun 2016.

Dus, laba tahun berjalan emiten berkode saham PGAS ini turun 52,1% menjadi US$ 147,78 juta pada tahun lalu. Pada 2016, perusahaan mampu membukukan laba mencapai US$ 308,58 juta.


Mengutip laporan tahunan yang dipublikasikan perusahaan, PGAS menghadapi sejumlah tantangan sepanjang 2017. Seperti masih rendahnya rata-rata harga minyak, yang berada pada level US$ 49 per barel tahun. Selisih yang lebih kecil antara harga minyak dan gas bumi menjadikan konversi dari industri berbahan bakar minyak atau high speed diesel ke gas menjadi pilihan yang kurang menarik bagi banyak konsumen potensial.

Harga minyak yang rendah juga memberikan tekanan pada entitas anak pada sektor hulu minyak dan gas, PT Saka Energi Indonesia (SEI), karena sejumlah aset diakuisisi pada saat harga minyak masih cukup tinggi. Sehingga terdapat faktor non cash yang mengikis laba bersih perusahaan walaupun secara fundamental kinerja masih cukup baik.

Pertumbuhan perekonomian nasional tahun 2018 yang belum naik signifikan dan diperkirakan masih di bawah target berimbas pada kinerja perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja Perusahaan di luar bisnis gas, PGAS berkomitmen melakukan ekspansi di bidang telekomunikasi, konstruksi & enjinering, kelistrikan serta properti melalui anak usaha dan afiliasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini