KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan reasuransi mencatatkan penurunan laba sebagai dampak pandemi corona (Covid-19). Alhasil, kinerja mereka turun sehingga menekan realisasi laba perusahaan. Misalnya saja, PT Reasuransi Maipark Indonesia mencatatkan laba Rp 17,05 miliar hingga Juni 2020. Nilai tersebut turun 51,85% yoy dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 35,41 miliar. Direktur Maipark Heddy Agus Pritasa menjelaskan, penurunan kinerja Maipark tak lepas dari pengaruh pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada hampir semua bisnis baik di dalam dan luar negeri.
Baca Juga: OJK: Aturan baru PAYDI, lindungi industri dan nasabah Sebab, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi membuat kinerja dan produk ikut turun sehingga penghematan terjadi di mana - mana termasuk untuk pembelian asuransi. "Komponen suku premi gempa bumi lebih tinggi dari suku premi. Akibatnya, pengusaha menghemat biaya di jasa asuransi dengan tidak membeli risiko gempa bumi dan membatasi pembelian asuransi," kata Heddy, kepada Kontan.co.id, Sabtu (8/8). Hal ini tercermin dari pencapaian sektor asuransi umum yang juga turun secara year on year (yoy) dan berimbas pada penurunan pensesian risiko gempa bumi hingga sekarang. PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) juga mencatatkan penurunan laba 61,42% yoy menjadi Rp 38,95 miliar hingga Juni 2020 menurut laporan keuangan perusahaan. Marein menyiapkan strategi untuk memperbaiki kinerja. Wakil Presiden Direktur Marein Yanto Jayadi Wibisono mengatakan, pihaknya fokus terhadap manajemen arus kas perusahaan dan peningkatan pemanfaatan sistem teknologi informasi untuk menunjang efisiensi operasional perusahaan serta menjaga tingkat pelayanan terhadap klien. "Kedua langkah tersebut merupakan poin penting keberlangsungan operasional perusahaan dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19," ungkapnya.
Menurutnya,
stress test yang dilakukan merupakan indikator jika terjadi skenario bisnis yang memburuk sebagai dampak pandemi Covid-19. Ia memperkirakan premi akan melambat di kuartal III 2020 sehingga perseroan menaikan cadangan klaim untuk antisipasi kenaikan klaim. Laba PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re juga ikut terjungkal. Mengutip laporan keuangan perusahaan, laba Indonesia Re turun hingga 96,93% yoy di kuartal kedua 2020 menjadi Rp 1,56 miliar. Padahal laba kuartal kedua tahun lalu Rp 50,85 miliar.
Baca Juga: Wajib pakai bank kustodian, AAUI yakin produk asuransi berbalut investasi lebih aman Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat