JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) selama paruh pertama tahun ini mengalami perlambatan. Lihat saja, laba bersih perseroan turun 38,5% secara tahunan. Berdasarkan laporan keuangan semester I yang diterbitkan PGAS, Senin (31/8), laba bersih perseroan tercatat sebesar US$ 227,3 juta atau turun 38,5% dari periode yang sama tahun 2014 yakni sebesar US$ 370,05 juta. Alhasil, laba bersih per saham (EPS) PGAS turun dari US$ 0,02 menjadi US$ 0,01 per saham.
Merosotnya laba bersih emiten infrastruktur ini seiring dengan penurunan pendapatan 12,9% dari US$ 1,62 miliar pada paruh pertama 2014 menjadi US$ 1,4 miliar. Tak hanya itu, perseroan juga harus mengalami penurunan nilai properti minyak dan gas sebesar US$ 18,2 juta. Beban keuangan PGAS mengalami peningkatan dari US$ 22,8 juta menjadi US$ 58,6 juta. Ini semakin menekan perolehan laba bersih perseroan. Selama enam bulan pertama tahun ini volume penjualan distribusi gas bumi Perseroan sebesar 790 MMSCFD. Sedangkan volume transmisi gas bumi yang disalurkan anak perusahaan PT Transportasi Gas Indonesia sebesar 752 MMSCFD dan volume transmisi gas bumi dari PGN sebesar 10 MMSCFD. Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan pendapatan dan laba bersih PGN pada semester I tersebut sejalan dengan menurunnya makro ekonomi Indonesiadan nilai tukar rupiah. Menurunnya perekonomian nasional itu berpengaruh terhadap kinerja pelanggan PGN secara umum, khususnya pelanggan pembangkit listrik dan industri. "Penurunan kinerja pelanggan tersebut membuat penyerapan gas bumi dari PGAS juga menurun yang berimbas pada pendapatan dan laba bersih." Kata Heri dalam keterangan resminya. Namun, Heri optimis kinerja PGAS ke depa akan membaik sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Meski kondisi makro ekonomi secara umum sedang mengalami perlambatan, PGN tetap fokus dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi dalam rangka memperluas pemanfaatan energi baik gas bumi. Sebagai contoh pada Agustus 2015 ini PGN sudah merampungkan pembangunan pipa trasmisi Kalimantan Jawa Tahap I (Kalija I) sepanjang 207 kilometer. Sepanjang 203 kilometer pipa berada di laut dan 4 kilometer pipa di darat. Turut dibangun pula stasiun gas yang mendukung operasional jaringan pipa tersebut. Per akhir Juni, total aset PGAS turun dari US$ 6,06 miliar pada akhir Desember 2014 menjadi US$ 5,7 miliar. Ini karena liabilitasnya turun dari US$ 3,19 miliar menjadi RUS$ 2,92 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto