KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (
PPRE) membukukan pertumbuhan laba bersih 30,98% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 100,75 miliar sepanjang 2022. Peningkatan laba ini seiring pertumbuhan pendapatan sebesar 29,5% YoY menjadi Rp 3,6 triliun. Pendapatan didukung oleh
mining services, yang diantaranya merupakan pendapatan yang didapatkan secara berkesinambungan pada proyek Hauling Road Weda Bay dan proyek Hengjaya Mineralindo. Dari lini bisnis Civil Work turut menyumbang pendapatan dengan diperolehnya kontrak baru atas pengerjaan Jalan Tol Serang Panimban, Pekerjaan Tambah Bandara Kediri, Saringan Sampah Sungai Ciliwung, Peningkatan Jalan Empunala Mojokerto serta beberapa kontrak lainnya.
Pendapatan lainnya juga disumbang dari lini bisnis
supporting pada proyek Data Center BCA, proyek AEON Deltamas, proyek Sonic Camp Weda Bay dan proyek lain-lain.
Baca Juga: Proyek Jalan Tol Cinere Jagorawi Raih Sertifikat Layak Operasi Capaian kinerja PPRE juga disokong realisasi kontrak baru sepanjang 2022. Perseroan mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 5,2 triliun, mayoritas kontrak baru diperoleh dari jasa pertambangan sebesar 55%, civil work 41%, serta lini bisnis
supporting (
production plant, struture work dan
rental equipment) sebesar 4%. Direktur Utama PPRE Rully Noviandar mengatakan bahwa seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia dan peningkatan
market pada jasa konstruksi serta pertambangan yang didukung kebijakan Pemerintah, PP Presisi terus berupaya dalam meningkatkan
positioning sebagai
main contractor pada jasa konstruksi maupun jasa pertambangan.
Ke depan, perseroan menargetkan perolehan kontrak baru di tahun 2023 meningkat 20%-30% atau sebesar Rp 6 triliun sampai dengan Rp 7 triliun dengan peningkatan perolehan kontrak baru pada jasa pertambangan lebih dari 50%. "Kontrak-kontrak baru tersebut akan memberikan kontribusi positif bagi pendapatan dan pertumbuhan perusahaan pada tahun-tahun mendatang," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (14/3).
Baca Juga: Laba Bersih PP Presisi (PPRE) Melesat 30,98% pada 2022 Menjadi Rp 100 Miliar Direktur Keuangan, Manrisk & Legal PPRE Arif Iswahyudi menambahkan, posisi keuangan perseroan juga mengalami penguatan. Ini ditandai dengan peningkatan ratio profitabilitas pada ratio ROA meningkat dari 2,09% menjadi 2,39% dan ROE meningkat dari 4,9% menjadi 5,8%, serta
current ratio meningkat dari 1,16 menjadi 1,29. Total asset PPRE juga meningkat dari Rp 7 triliun menjadi Rp 7,5 triliun YoY, seiring dengan pembelian alat berat yang digunakan untuk mendukung proyek jasa pertambangan. "Namun kami tetap menjaga rasio keuangan kami tetap optimal dengan rasio DER
Interest Bearing 0,75," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli