JAKARTA. Setelah lama di nanti, PT Radana Bhaskara Finance Tbk akhirnya merilis kinerja 2014. Dan hasilnya, dalam keterbukaan informasi ke bursa efek, kinerja perusahaan pembiayaan ini sangat memuaskan. Di mana emiten berkode HDFA ini mencatat pertumbuhan laba 121,03% (yoy) dari semula Rp 17,16 miliar menjadi Rp 37,93 miliar di 2014. Hal ini disebabkan pendapatan perseroan yang naik sebanyak 30,45% (yoy) dari Rp 296,75 miliar di akhir tahun 2013 menjadi Rp 387,14 miliar. Mayoritas pendapatan masih berasal dari pembiayaan konsumen yang tumbuh 31,56% menjadi Rp 337,15 miliar. Ada pula perolehan premi asuransi, laba penjualan aset tetap, denda keterlambatan dan penalti, serta penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan juga terangkat sekitar 22,43% (yoy) menjadi Rp 49,5 miliar. Di sisi lain, meskipun kontribusi yang diberikan hanya sebesar 0,1%, pendapatan bunga bank HDFA meningkat 967,26% (yoy) menjadi Rp 489,45 juta. Seiring pertumbuhan pendapatan, beban multifinance yang menggarap pembiayaan otomotif ini juga merangkak naik 24,37% (yoy) dari semula Rp 278,19 miliar menjadi Rp 346 miliar tahun lalu. Alhasil, di tahun 2014, aset HDFA pun ditutup di angka Rp 2,55 triliun, bertambah 37,09% ketimbang periode sama tahun sebelumnya yang berkisar Rp 1,86 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba Radana Finance naik hingga 121,03%
JAKARTA. Setelah lama di nanti, PT Radana Bhaskara Finance Tbk akhirnya merilis kinerja 2014. Dan hasilnya, dalam keterbukaan informasi ke bursa efek, kinerja perusahaan pembiayaan ini sangat memuaskan. Di mana emiten berkode HDFA ini mencatat pertumbuhan laba 121,03% (yoy) dari semula Rp 17,16 miliar menjadi Rp 37,93 miliar di 2014. Hal ini disebabkan pendapatan perseroan yang naik sebanyak 30,45% (yoy) dari Rp 296,75 miliar di akhir tahun 2013 menjadi Rp 387,14 miliar. Mayoritas pendapatan masih berasal dari pembiayaan konsumen yang tumbuh 31,56% menjadi Rp 337,15 miliar. Ada pula perolehan premi asuransi, laba penjualan aset tetap, denda keterlambatan dan penalti, serta penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan juga terangkat sekitar 22,43% (yoy) menjadi Rp 49,5 miliar. Di sisi lain, meskipun kontribusi yang diberikan hanya sebesar 0,1%, pendapatan bunga bank HDFA meningkat 967,26% (yoy) menjadi Rp 489,45 juta. Seiring pertumbuhan pendapatan, beban multifinance yang menggarap pembiayaan otomotif ini juga merangkak naik 24,37% (yoy) dari semula Rp 278,19 miliar menjadi Rp 346 miliar tahun lalu. Alhasil, di tahun 2014, aset HDFA pun ditutup di angka Rp 2,55 triliun, bertambah 37,09% ketimbang periode sama tahun sebelumnya yang berkisar Rp 1,86 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
