Laba Samsung Kuartal Ketiga Meleset dari Estimasi Karena Kesulitan dalam Chip AI



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Samsung Electronics pada Selasa (8/10) memperkirakan laba operasi kuartal ketiganya melonjak 274%. Meski naik triple digit, tetapi angka tersebut kurang dari estimasi analis. Raksasa teknologi itu berjuang untuk memanfaatkan permintaan yang kuat untuk chip yang digunakan dalam server kecerdasan buatan.

Pembuat chip memori, telepon pintar, dan TV terbesar di dunia ini memperkirakan laba operasi sebesar 9,1 triliun won (Rp 106,7 triliun) untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 September, dibandingkan dengan LSEG SmartEstimate sebesar 10,3 triliun won.

Laba operasi Samsung naik 274% secara tahunan dari 2,43 triliun won pada periode Juli-September 2023 dan turun 13% dari 10,44 triliun won pada kuartal sebelumnya.


Harga saham Samsung, yang telah turun lebih dari 20% sepanjang tahun ini, turun 0,7% setelah panduan laba.

Baca Juga: Samsung Electronisc Tidak Tertarik Memisahkan Bisnis Manufaktur Chip

"Laba menurun dalam bisnis chip memori Samsung karena pesaing chip Tiongkok meningkatkan pasokan produk "lama" dan beberapa pelanggan seluler menyesuaikan inventaris, mengimbangi permintaan yang kuat untuk memori pita lebar tinggi (HBM) dan chip lain yang digunakan di server," kata Samsung dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Perusahaan ini telah menjadi pembuat chip memori terbesar di dunia selama tiga dekade. Tetapi Samsung semakin menghadapi persaingan dalam chip konvensional dan canggih.

Chip margin tinggi yang digunakan dalam server AI mendorong pemulihan di pasar chip setelah penurunan pascapandemi tahun lalu. Namun, Samsung tertinggal di belakang SK Hynix dalam memasok chip memori pita lebar tinggi (HBM) ke pemimpin AI Nvidia.

Permintaan tetap lesu untuk chip komoditas yang digunakan di PC dan telepon pintar yang lebih diandalkan Samsung daripada pesaingnya, kata para analis.

Selanjutnya: Ini 8 Tren Menu Kuliner di Masa Depan dari Unilever Food Solution

Menarik Dibaca: Ini 8 Tren Menu Kuliner di Masa Depan dari Unilever Food Solution

Editor: Wahyu T.Rahmawati