Laba Saratoga turun 46,68% di semester 1



KONTAN.CO.ID - Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan laba bersih Rp 2,59 triliun pada semester pertama 2017. Pencapaian laba melorot sekitar 46,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 4,86 triliun.

Keuntungan perusahaan turun mengekor penghasilan yang juga jeblok. Mengutip laporan keuangan SRTG di situs Bursa Efek Indonesia, Kamis (31/8), total penghasilan perseroan per Juni 2017 sejumlah Rp 2,66 triliun. Angka tersebut turun 47,84% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 5,09 triliun.

Sementara, dari sisi beban terjadi kenaikan tipis pada beban bunga dan usaha. Dus, total beban perusahaan naik 11,89% yoy menjadi Rp 254,96 miliar.


Kendati demikian, Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan, pencapaian di semester pertama ini cukup solid. "Keseluruhan portofolio Saratoga menunjukkan kinerja yang baik, dan kami senang dengan kinerja yang luar biasa pada pertumbuhan usaha dan pendapatan perusahaan investasi kami,” kata Michael melalui siaran pers, Jumat (31/8).

Menurutnya, kontribusi terhadap laba bersih didorong sumber-sumber yang terdiversifikasi dalam portofolio, termasuk kenaikan harga saham perusahaan-perusahaan investasi yang tercatat dan pendapatan dividen dari perusahaan investasi.

Pada semester I-2017, penghasilan dividen meningkat 61% yoy menjadi Rp 371 miliar. Rinciannya, dividen dari PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) sebesar Rp 220 miliar, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 90 miliar dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sejumlah Rp 54 miliar.  

Selain itu, kenaikan harga saham perusahaan investasi berkontribusi sebesar Rp 2 triliun terhadap pendapatan yang tidak terealisasi.

Sebagai informasi, tahun ini, SRTG melakukan divestasi dan investasi baru. Pada kuartal pertama 2017, perseroan mendivestasi PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan tol yang mengelola ruas jalan tol Cikopo-Palimanan. Namun, pada Maret lalu, Saratoga membeli saham PT Deltomed Laboratories melalui anak perusahaan PT Saratoga Sentra Business.

Sejak tahun lalu, Saratoga juga menambah investasi di sektor infrastruktur yang berhubungan dengan konsumen. Perusahaan juga berinvestasi dalam cold-chain logistics dan kelompok usaha pengelola rumah sakit.

“Kami percaya bahwa sektor-sektor tersebut memainkan peranan penting di Indonesia di saat ekonomi dan populasi terus bertumbuh," kata Michael.  

Direktur Keuangan Saratoga, Jerry Ngo menambahkan, pihaknya senang Deltomed dapat bergabung dan memberi tambahan pada portofolio Saratoga. "Fokus kami adalah untuk terus membangun portofolio yang beragam dan seimbang melalui siklus investasi baru, divestasi dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang sudah ada," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini