Laba Sebelum Pajak CIMB Niaga Auto Finance Naik 2,45% Hingga September 2023



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan kinerja yang positif di sembilan bulan tahun 2023. Kinerja positif ini tercermin dari perolehan laba yang meningkat.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyampaikan bahwa hingga September 2023, CNAF membukukan laba sebelum pajak (unaudited) alias profit before tax (PBT) tumbuh 2,45% secara year on year (YoY).

“PBT sebesar Rp 377,9 miliar atau tumbuh 2,45% jika dibandingkan dengan tahun 2022 pada periode yang sama yaitu sebesar Rp 368,9 miliar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/11).


Sedangkan laba bersih CNAF pada periode sembilan bulan pertama tahun ini meningkat 9,69% menjadi Rp 316,57 miliar. Pera periode yang sama tahun lalu, perusahaan multifinance ini mengantongi laba bersih Rp 288,6 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, CNAF mencatat kenaikan pendapatan 23,89% menjadi Rp 1,13 triliun pada periode Januari-September 2023. Pendapatan CNAF di periode yang sama tahun lalu baru mencapai Rp 913,93 miliar.

Baca Juga: Pembiayaan Baru yang Meningkat Topang Kinerja Multifinance

Ristiawan menjelaskan, segmen pembiayaan baru CNAF yang didominasi pembiayaan mobil bekas dan fasilitas dana menyumbangkan pembiayaan sebesar Rp 4,56 triliun atau mencapai 75% dari total pembiayaan.

“Ini meningkat 9% secara tahunan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Di mana tahun lalu menyumbang 67% dari total pembiayaan,” jelasnya.

Ristiawan mengungkapkan, potensi pembiayaan mobil bekas bakal terus meningkat karena ada beberapa faktor di antaranya harga kendaraan yang lebih murah serta ketersediaan unit yang melimpah.

“Begitu pun dengan pembiayaan fasilitas dana yang akan terus meningkat disebabkan oleh permintaan yang cukup tinggi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik dan kebutuhan akan dana yang makin meningkat,” ungkapnya.

Baca Juga: Pembiayaan Baru CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ditargetkan Naik Tahun Depan

CNAF optimistis pertumbuhan pembiayaan di setiap segmen akan meningkat sampai dengan akhir tahun 2023. Begitu pula di tahun 2024, CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan baru akan meningkat 15% dari target pembiayaan tahun 2023.

Untuk itu, lanjut Ristiawan, pihaknya telah menyiapkan strategi demi mencapai target tersebut antara lain memberikan suku bunga yang bersaing dengan market melalui berbagai macam kanal penjualan (sales channel) yang dimiliki.

“CNAF  juga selalu berusaha menjaga kualitas portofolio dimulai dari penggunaan scoring dalam analisa pembiayaan untuk memastikan kualitas nasabah yang disetujui adalah yang mempunyai tingkat risiko terkendali serta penggunaan metode Risk Based Pricing,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati