KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen dari pabrik PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) yang belum dapat diakui ke dalam pendapatan menyebabkan penjualan emiten pelat merah ini turun. Pada periode Januari-September 2017, SMBR mencatat penurunan pendapatan sebesar 4,2% menjadi Rp 999,6 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 1,04 triliun. Direktur Utama SMBR Rahmad Pribadi mengatakan, penurunan ini merupakan dampak dari penjualan semen dari salah satu pabrik milik perusahaan yang belum bisa diakui ke dalam pendapatan. "Selama bulan Juli-Agustus, terdapat semen dari Pabrik Baturaja II yang dijual dan tidak bisa diakui sebagai revenue karena masih dalam status trial dan menjadi biaya negatif untuk pabrik tersebut. Namun per 1 September lalu, Pabrik Baturaja II sudah komersil dan penjualannya mulai dibukukan sebagai revenue," ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis Rabu (1/11). Adapun beban pokok penjualan SMBR menurun 6,08% menjadi Rp 667,99 miliar. Alhasil, margin laba kotor SMBR naik menjadi 33,17% pada sembilan bulan pertama tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu 31,80%.
Laba Semen Baturaja merosot akibat tingginya beban
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen dari pabrik PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) yang belum dapat diakui ke dalam pendapatan menyebabkan penjualan emiten pelat merah ini turun. Pada periode Januari-September 2017, SMBR mencatat penurunan pendapatan sebesar 4,2% menjadi Rp 999,6 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, perusahaan berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 1,04 triliun. Direktur Utama SMBR Rahmad Pribadi mengatakan, penurunan ini merupakan dampak dari penjualan semen dari salah satu pabrik milik perusahaan yang belum bisa diakui ke dalam pendapatan. "Selama bulan Juli-Agustus, terdapat semen dari Pabrik Baturaja II yang dijual dan tidak bisa diakui sebagai revenue karena masih dalam status trial dan menjadi biaya negatif untuk pabrik tersebut. Namun per 1 September lalu, Pabrik Baturaja II sudah komersil dan penjualannya mulai dibukukan sebagai revenue," ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis Rabu (1/11). Adapun beban pokok penjualan SMBR menurun 6,08% menjadi Rp 667,99 miliar. Alhasil, margin laba kotor SMBR naik menjadi 33,17% pada sembilan bulan pertama tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu 31,80%.