Laba Semen Indonesia (SMGR) Naik 15,68% pada 2022, Simak Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) meraih laba bersih sebesar Rp 2,36 triliun sepanjang tahun 2022. Keuntungan SMGR meningkat 15,68% dibandingkan tahun 2021 dengan nilai Rp 2,04 triliun.

Lonjakan laba bersih itu justru terjadi ketika pendapatan SMGR merosot tipis 0,90% secara tahunan (YoY). Holding semen BUMN ini mengantongi pendapatan senilai Rp 36,37 triliun sampai tutup tahun lalu.

Pendapatan SMGR diperoleh dari segmen produksi semen senilai Rp 32,41 triliun dan produksi non-semen Rp 10,19 triliun. Total pendapatan dari kedua segmen tersebut kemudian dikurangi dengan eliminasi sebesar Rp 6,22 triliun. 


Baca Juga: Laba Golden Energy Mines (GEMS) Naik Tinggi pada 2022, Ini pendorongnya

Pendapatan SMGR mayoritas berasal dari pihak ketiga dengan Rp 34,17 triliun. Sedangkan dari pihak berelasi senilai Rp 2,20 triliun. Masing-masing mencatatkan penurunan 0,29% dan 9,46% secara YoY.

Meski pendapatan merosot, pada saat yang sama SMGR berhasil memangkas sejumlah pos beban. Di antaranya beban penjualan yang turun 10,60% (YoY) menjadi Rp 2,95 triliun dan beban keuangan terpangkas 21,11% (YoY) menjadi Rp 1,42 triliun.

Beban pajak penghasilan SMGR juga mengalami penurunan 43,69% (YoY) menjadi Rp 799,75 miliar. Sehingga emiten pelat merah ini mampu mengantongi laba tahun berjalan senilai Rp 2,5 triliun, melonjak 18,48% (YoY).

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Raih Pendapatan Rp 36,38 Triliun pada Akhir 2022

Dari jumlah tersebut, SMGR meraih laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,36 triliun, naik 15,68% (YoY). Laba per saham dasar dan dilusian SMGR ikut terdongkrak dari Rp 344 pada 2021 menjadi Rp 397 per 2022.

Rekomendasi Saham

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Daniel Widjaja menilai realisasi pendapatan SMGR tahun lalu sesuai ekspektasi. Menurut Daniel, penurunan volume penjualan semen tak hanya dialami oleh SMGR, tapi juga terjadi pada emiten semen besar lainnya.

 
SMGR Chart by TradingView

Kondisi itu tak lepas dari adanya penurunan volume penjualan semen nasional sebesar 3,4% (YoY). Faktor lain yang menyebabkan pendapatan SMGR merosot adalah kondisi semen nasional yang masih dalam kondisi kelebihan pasokan (oversupply).

Editor: Noverius Laoli