Laba Sengon Solomon Bisa Bikin Penuh Kantong



weekend-sengonSENGON solomon merupakan salah satu jenis kayu sengon yang popularitas belakangan ini semakin melejit. Maklum, permintaan kayu sengon solomon dari industri pengolahan kayu terus naik. Alhasil, banyak pekebun mencari bibit sengon solomon. Permintaan bibit sengon solomon tetap banyak, bahkan saat musim tanam belum tiba. "Kami sampai kerepotan memenuhi permintaan," ujar Rudy Krisbiantoro, pemilik CV Multi Valent Prima, perusahaan yang menjual bibit sengon solomon. Rudy mengatakan, permintaan bibit tanaman hutan ini bisa mencapai ratusan ribu batang per bulan. "Padahal saya cuma bisa menyediakan sekitar 50.000 sampai 100.000 batang setiap bulan," kata lelaki ang berdomisili di Semarang ini. Wajar kalau permintaan sengon solomon tinggi. Pasalnya, ketimbang membudidayakan jenis sengon lain, budidaya sengon solomon lebih menguntungkan. Ukuran tanaman sengon jenis solomon ini lebih besar dan batangnya lebih tinggi ketimbang sengon laut atau sengon unggul bersertifikat. Pada usia lima tahun, lingkar batang sengon laut hanya sekitar 25 cm, dan lingkar batang jenis sengon unggul bersertifikat mencapai 28 cm. Bandingkan dengan lingkar batang sengon solomon yang bisa mencapai 35 cm untuk usia yang sama. Selain itu, tinggi batang sengon solomon bisa mencapai 23 meter pada usia lima tahun. Sementara untuk usia serupa, tinggi sengon lokal hanya sekitar 15 meter. Tentu saja, pertumbuhan itu bisa dicapai kalau sengon solomon ditanam di tempat yang cocok. Sebagaimana tanaman sengon lainnya, sengon solomon bisa tumbuh subur di daerah bercurah hujan tinggi. Pertumbuhan sengon solomon tidak terlalu bagus kalau ditanam di daerah berangin kencang. Selain keunggulan soal ukuran, banyak pekebun suka menanam sengon solomon lantaran punya banyak kegunaan. Kalau sengon ditanam di tempat yang cocok, setelah tiga tahun diameter sengon solomon bakal mencapai 15 cm. Kalau sudah begitu, sengon solomon sudah bisa dipanen untuk bahan baku industri pulp. Sementara pada usia lima tahun, sengon solomon bisa dipanen untuk plywood. Walaupun permintaan banyak, para pembibit sengon solomon mengaku tak mampu memenuhinya. Mereka kesulitan memperbanyak bibit dalam waktu cepat, sebab umumnya mereka menggunakan cara kultur jaringan dengan teknik multiplikasi dari lembaga. Dengan mode ini, produksi bibit tak bisa digenjot dalam waktu singkat. Tingginya permintaan membuat Rudy menjual bibit jauh sebelum masa tanam. Rudy sudah mulai menjual bibit sejak Mei lalu. Padahal masa tanam baru sekitar November atau Desember nanti. Menurut Rudy, pembeli harus sabar menunggu datangnya kiriman bibit. Sebab, bibit hasil teknik kultur jaringan tidak bisa langsung dijual, lantaran harus kuat akar dan batangnya dulu. Lazimnya, bibit baru bisa dijual pada usia tiga bulan. Biasanya saat itu tinggi batang bibit sengon sudah mencapai 30 centimeter. Rudy menjual bibit berusia tiga bulan dengan harga Rp 3.500 per batang. Dengan harga segitu, Rudy mendapat margin 10%. Tapi kalau sudah mencapai lima tahun, "Harga jualnya bisa Rp 300.000 per batang," imbuh Rudy. Sedang harga sengon unggul bersertifikat cuma Rp 200.000 per batang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: