Laba Sido Muncul (SIDO) melesat 21,32% pada semester I 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk mencetak kinerja yang memuaskan sepanjang enam bulan pertama tahun 2021. Emiten dengan kode SIDO itu membukukan pertumbuhan hingga dua digit dari sisi penjualan maupun laba bersih. 

Mengutip laporan keuangannya, SIDO mencatat kenaikan penjualan hingga 13,36% year on year (yoy) menjadi Rp 1,65 triliun. Pada periode yang sama  tahun sebelumnya, SIDO mencetak penjualan Rp 1,46 triliun. 

Adapun segmen penjualan jamu herbal dan suplemen masih menjadi kontributor terbesar hingga 64,14% atau setara Rp 1,06 triliun. Adapun jumlah ini juga meningkat dari semester I tahun lalu yang tercatat Rp 923,2 miliar. Dengan kata lain, segmen jamu herbal dan suplemen mengalami pertumbuhan 14,98% yoy. 


Sementara itu, segmen makanan dan farmasi berkontribusi hingga Rp 526,24 miliar. Capaian ini juga lebih baik 12,17% dibanding periode yang sama tahun 2020 yang tercatat Rp 469,16 miliar. 

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Penjualan Jamu dan Suplemen Sido Muncul Tembus Rp 1 Triliun

Adapun segmen farmasi berkontribusi paling mini, yakni Rp 67,10 miliar. Kontribusinya juga menurun tipis 0,38% yoy dari semester I tahun 2020 yang tercatat Rp 67,35 miliar. 

Pertumbuhan yang dialami dari sisi penjualan turut mengerek laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 21,32% yoy. Tercatat laba SIDO mencapai Rp 502 miliar hingga kuartal II tahun ini, meningkat dari Rp 413,79 miliar di periode yang sama tahun lalu. 

 
SIDO Chart by TradingView

Peningkatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga dua digit itu juga tidak terlepas dari beban pokok penjualan yang menipis 6,83% yoy menjadi Rp 724,72 miliar.

Selain itu, ada juga pendapatan lain-lain yang terkerek signifikan menjadi Rp 13,44 miliar dari sebelumnya Rp 5,1 miliar. 

Sekadar informasi, hinga akhir Juni 2021, total aset SIDO tercatat Rp 3,59 triliun. Jumlah ini menurun 6,71% dibanding akhir tahun 2020 yang tercatat Rp 3,85 triliun. Adapun liabilitasnya juga tertekan 32,84% menjadi Rp 427,92 miliar dan ekuitasnya menipis 1,82% menjadi Rp 3,16 triliun. 

Selanjutnya: GudangAda meraih pendanaan Rp 1,5 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli