KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit, PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO) membukukan kenaikan laba bersih dan pendapatan hingga kuartal III-2023. SILO mencatatkan laba bersih sebesar Rp 858,90 miliar pada akhir kuartal III-2023. Angka ini naik 91,20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2022 sebesar Rp 449,21 miliar. Analis BRI Danareksa Sekuritas Ismail Fakhri Suweleh dalam riset 7 November 2023 memperkirakan upaya manejemen SILO untuk mencapai margin yang lebih baik akan terus berlanjut hingga 2024.
Baca Juga: Simak Rapor Kinerja Bisnis Emiten Grup Lippo "Meski tidak memiliki rencana penambahan rumah sakit pada tahun 2024, pemanfaatan kapasitas tempat tidur SILO saat ini masih berada di angka 45%," kata Ismail, Selasa (7/11). Adapun SILO juga menyisakan ruang untuk penambahan tempat tidur operasional guna mempertahankan tingkat
Bed Occupancy Rate (BOR) yang optimal. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, penguatan saham SILO pada Rabu (8/11) disertai munculnya volume pembelian dan cenderung bergerak
sideways. "Hal ini juga nampak dari pergerakan indikator, baik MACD dan Stochastic yang juga cenderung bergerak
sideways," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/11).
Baca Juga: Laba dan Pendapatan Siloam International (SILO) Melesat, Simak Rekomendasi Sahamnya Salah satu penyokong kenaikan laba SILO adalah peningkatan pendapatan sebesar 18,95% menjadi Rp 8,24 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,93 triliun. Dengan rincian, pendapatan spesialis sebesar Rp 1,87 triliun dan non-spesialis sebesar Rp 6,37 triliun.
Adapun, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 5,01 triliun pada kuartal III-2023 atau naik 12,92% jika dibandingkan dengan kuartal III-2022 sebesar Rp 4,44 triliun. Alhasil laba bruto SILO naik menjadi Rp 3,21 triliun angka ini naik 29,72% jika dibandingkan dengan kuartal III-2022 sebesar Rp 24,9 triliun.
Sementara total nilai aset SILO hingga akhir September 2023 juga terkerek naik sebesar Rp 10,74 triliun atau meningkat sebanyak 11,20% dibandingkan pada akhir Desember 2022 sebesar Rp 9,66 triliun.
Baca Juga: Emiten Sektor Kesehatan Semakin Bugar Herditya merekomendasikan
trading buy pada saham SILO dengan support 2.370 dan resistance 2.490. Sementara Ismail merekomendasikan buy pada saham SILO dengan target harga Rp 2.900 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli