Laba Sinar Mas Agro (SMAR) meroket 4.176,76%, laba selisih kurs jadi pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) mencatatkan kenaikan laba bersih 4.176,76% year on year (yoy) menjadi Rp 531,77 miliar per September 2019. Pada periode sama tahun lalu, laba bersih SMAR baru sebesar Rp 12,43 miliar.

Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food Pinta S. Chandra mengatakan, lonjakan laba bersih ini didorong laba selisih kurs sebesar Rp 219,5 miliar. Pada periode sama 2018, SMAR mencatatkan rugi selisih kurs Rp 1,01 triliun.

"Hal ini disebabkan oleh apresiasi rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp 14.174 per dolar AS pada akhir September 2019, dari sebelumnya Rp 14.481 per dolar AS pada akhir 2018," kata Pinta saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/12).


Baca Juga: Hadapi UE, pemerintah Indonesia menunjuk Van Bael & Bellis (VBB) sebagai kuasa hukum

Laba selisih kurs ini utamanya adalah keuntungan yang belum terealisasi yang berasal dari pemindahan nilai utang dalam dolar AS ke rupiah. Oleh sebab itu, kenaikan laba bersih ini bukan didorong oleh kenaikan pendapatan perusahaan.

Pasalnya, per September 2019, pendapatan SMAR justru turun 4,78% secara tahunan,  dari Rp 27,7 triliun menjadi Rp 26,38 triliun.

Jika dirinci, penurunan pendapatan ini disebabkan penjualan ekspor yang berkurang 11,53% yoy, sementara penjualan domestik hanya naik 3,11% yoy. Di samping itu, harga jual CPO sepanjang tahun ini juga tengah dalam tren melemah. 

Hingga akhir tahun ini, SMAR mengestimasi pendapatan dan laba akan turun dibanding tahun lalu. Maklum saja, menurut Pinta, kinerja keuangan AMAR sangat bergantung pada pergerakan harga pasar CPO. "Meskipun harga CPO selama kuartal IV 2019 meningkat, tetapi rata-rata harga pasarnya masih lebih rendah dari tahun lalu," ucap Pinta.

Sebagai informasi, penjualan CPO dan produk turunannya ke pasar ekspor mendominasi penjualan SMAR hingga September 2019, yakni mencapai 50,03%. Sementara itu, pasar domestik menyumbang 49,97%.

Baca Juga: Dorong B30, Pertamina teken kerjasama Pengadaan FAME dengan 18 Badan Usaha

Adapun aset SMAR selama sembilan bulan pertama tahun ini turun 9,19% dibanding Desember 2018 menjadi Rp 26,61 triliun. Penurunan ini sejalan dengan utang SMAR yang berkurang 5,97% menjadi Rp 16,04 triliun dan ekuitas yang turun 13,67% menjadi Rp 10,57 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat