KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu terpadu PT SLJ Global Tbk (SULI) membukukan laba bersih tahun 2018 sebesar US$ 3,26 juta pada 2018 atau setara Rp 46,06 miliar (US$ 1=Rp 14.100). Laba tersebut meningkat 142,7% dibandingkan laba pada 2017 yang sebesar US$ 1,34 juta. Kenaikan laba signifikan tersebut ditopang kenaikan penjualan yang juga tumbuh tinggi. Mengutip laporan keuangan SULI yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Maret 2019 lalu, produsen kayu lapis ini mencatat pendapatan usaha sebesar US$ 93,84 juta, setara Rp 1,32 triliun atau meningkat 42,3% dibandingkan pendapatan tahun 2017 yang sebesar US$ 65,92 juta atau setara Rp 929,47 miliar. Namun beban pokok pendapatan usaha juga tercatat meningkat menjadi US$ 79,09 juta dibandingkan tahun 2017 yang sebesar US$ 58,76 juta. Sementara aset SULI juga tercatat meningkat signifikan menjadi US$ 101,19 juta pada Desember 2018. Nilai aset tersebut meningkat dibandingkan tahun 2017 yang sebesar US$ 82,52 juta.
Laba SLJ Global (SULI) melonjak 142% menjadi sekitar Rp 46 miliar tahun 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan kayu terpadu PT SLJ Global Tbk (SULI) membukukan laba bersih tahun 2018 sebesar US$ 3,26 juta pada 2018 atau setara Rp 46,06 miliar (US$ 1=Rp 14.100). Laba tersebut meningkat 142,7% dibandingkan laba pada 2017 yang sebesar US$ 1,34 juta. Kenaikan laba signifikan tersebut ditopang kenaikan penjualan yang juga tumbuh tinggi. Mengutip laporan keuangan SULI yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Maret 2019 lalu, produsen kayu lapis ini mencatat pendapatan usaha sebesar US$ 93,84 juta, setara Rp 1,32 triliun atau meningkat 42,3% dibandingkan pendapatan tahun 2017 yang sebesar US$ 65,92 juta atau setara Rp 929,47 miliar. Namun beban pokok pendapatan usaha juga tercatat meningkat menjadi US$ 79,09 juta dibandingkan tahun 2017 yang sebesar US$ 58,76 juta. Sementara aset SULI juga tercatat meningkat signifikan menjadi US$ 101,19 juta pada Desember 2018. Nilai aset tersebut meningkat dibandingkan tahun 2017 yang sebesar US$ 82,52 juta.