JAKARTA. Kinerja emiten semen masih jeblok di kuartal ketiga. Sampai September, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan laba bersih Rp 3,2 triliun. Angka tersebut turun 21,6% dari Rp 4,08 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Utama SMGR Suparni mengungkapkan, penurunan laba tersebut dipengaruhi oleh kenaikan beban pokok. Ini antara lain kenaikan tarif listrik, beban penyusutan karena mulai beroperasinya beberapa fasilitas baru, beban bahan baku, nilai kurs yang berdampak pada biaya pemeliharaan dan kemasan, serta kenaikan beban distribusi. Pendapatan emiten semen penguasa pangsa pasar ini tergerus 1,2% dari Rp 19,35 triliun di kuartal ketiga 2014 ke posisi Rp 19,11 triliun di periode yang sama tahun ini. Sedangkan beban pokok pendapatannya meningkat 6,5% dari Rp 10,9 triliun menjadi Rp 11,6 triliun.
Laba SMGR turun 21% kuartal ketiga
JAKARTA. Kinerja emiten semen masih jeblok di kuartal ketiga. Sampai September, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan laba bersih Rp 3,2 triliun. Angka tersebut turun 21,6% dari Rp 4,08 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Utama SMGR Suparni mengungkapkan, penurunan laba tersebut dipengaruhi oleh kenaikan beban pokok. Ini antara lain kenaikan tarif listrik, beban penyusutan karena mulai beroperasinya beberapa fasilitas baru, beban bahan baku, nilai kurs yang berdampak pada biaya pemeliharaan dan kemasan, serta kenaikan beban distribusi. Pendapatan emiten semen penguasa pangsa pasar ini tergerus 1,2% dari Rp 19,35 triliun di kuartal ketiga 2014 ke posisi Rp 19,11 triliun di periode yang sama tahun ini. Sedangkan beban pokok pendapatannya meningkat 6,5% dari Rp 10,9 triliun menjadi Rp 11,6 triliun.