LONDON. Kinerja Standard Chartered Bank tertekan. Beban keuangan yang lebih tinggi menyebabkan Standard Chartered mencatat penurunan laba operasional hingga 16% pada kuartal ketiga 2014 menjadi US$ 1,53 miliar. Sedangkan, laba operasional dalam sembilan bulan pertama tahun ini turun 19% menjadi US$ 4,8 miliar. Beban keuangan terutama berasal dari kredit bermasalah dan biaya operasional. Kemungkinan besar, laba bersih Standard Chartered pun akan turun karena pajak neraca perbankan yang lebih tinggi dari Pemerintah Inggris. Beban yang makin berat juga berasal dari biaya restrukturisasi. Adapun, pendapatan operasional bank asal Inggris ini naik 1% menjadi US$ 4,5 miliar. Pada periode yang sama, beban naik 4% menjadi US$ 2,5 miliar. Sedangkan kerugian dan pencadangan dari kredit bermasalah naik 86% menjadi US$ 536 juta.
Laba Standard Chartered turun 16%
LONDON. Kinerja Standard Chartered Bank tertekan. Beban keuangan yang lebih tinggi menyebabkan Standard Chartered mencatat penurunan laba operasional hingga 16% pada kuartal ketiga 2014 menjadi US$ 1,53 miliar. Sedangkan, laba operasional dalam sembilan bulan pertama tahun ini turun 19% menjadi US$ 4,8 miliar. Beban keuangan terutama berasal dari kredit bermasalah dan biaya operasional. Kemungkinan besar, laba bersih Standard Chartered pun akan turun karena pajak neraca perbankan yang lebih tinggi dari Pemerintah Inggris. Beban yang makin berat juga berasal dari biaya restrukturisasi. Adapun, pendapatan operasional bank asal Inggris ini naik 1% menjadi US$ 4,5 miliar. Pada periode yang sama, beban naik 4% menjadi US$ 2,5 miliar. Sedangkan kerugian dan pencadangan dari kredit bermasalah naik 86% menjadi US$ 536 juta.